Siapa Kaum Tea Party Amerika?

Satu setengah tahun setelah ledakan Teh Party mencuat ke permukaan politik Amerika, tiga dari 10 warga Amerika menggambarkan diri mereka sebagai pendukung Tea Party. Siapa dan atau apa sebenarnya kelompok ini?

"Saya tidak benar-benar mengerti, tapi saya suka dengan apa yang mereka perjuangkan," kata Terry Rushing, 63, dari Greensburg, La, "Mereka mendukung semua yang saya butuhkan. Pajak yang lebih rendah, pemerintahan yang kurang … Semua hal yang baik."

Di Amerika saat ini pajak bahkan masih sangat mencekik. Dari masa ke masa, pemerintah Amerika terkenal selalu menaikkan pajak.

Pada awal 2009, beramai-ramai warga AS menentang pajak. Dimulai dari unjuk rasa sehubugan dengan dana talangan aset bermasalah era Presiden George Bush pada 27 Februari 2009, kelompok ini menggaet banyak pendukung. Mereka kemudian dinamai Tea kependekan dari Tax Enough Already.

Sejatinya, para pendukung TEA Party fokus pada pemerintahan yang lebih ramping, tanggung jawab fiskal, dan kebebasan individual. Kelompok ini juga amat bersemangat untuk mengemukakan kembali pandangan konservatif tentang konstitusi. Nama Tea dipergunakan kali pertama oleh anggota Kongres dari Partai Republik Ron Paul pada 2008.

Kini, TEA Party makin memperoleh banyak dukungan. Dalam politik AS, Tea Party pada tahun ini bahkan menempatkan tokoh-tokohnya pada pemilihan tahap awal, baik untuk anggota Senat maupun Kongres. Salah satu tokoh Tea Party yang terkenal adalah perempuan bernama Christine O’Donnell.

Dalam pemilu AS yang masih bergulir, terlihat jelas bahwa Tea Party sanggup menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan. (sa/usatoday)