Sersan Bowe Bergdahl , Tawanan Taliban asal Amerika ini dibebaskan setelah lima tahun berada dalam tawanan di Afghanistan.
Taliban menyerahkan Bowe Bergdahl pada Sabtu pagi kepada pasukan khusus AS dalam pertukaran tawanan dengan lima militan Taliban yang ditahan di Teluk Guantanamo dan akan dikirim ke Qatar , di mana mereka akan tinggal selama satu tahun di bawah persyaratan .
Setidaknya satu dari para tahanan yaitu pemimpin Taliban, Khairullah Khairkhwa , yang memiliki intruksi langsung dengan Osama bin Laden ketika masih hidup .
Bergdahl dijemput oleh helikopter di Afghanistan barat , dekat perbatasan Pakistan ….
Fakta menunjukan beberapa minggu sebelum ia tertangkap oleh Taliban lima tahun lalu , ” Bergdahl telah membuat pernyataan yang menunjukkan ia menjauh dari satuan prajurit dan ingin menjadi tentara desersi militer AS ,” anggota peleton mengatakan kepada Rolling Stone .
” Dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan warga Afghanistan daripada dengan satuan peletonnya , ” mantan SPC . Jason Fry mengatakan kepada majalah pada tahun 2012 .
Sebagai remaja , anak home schooling dari Calvinis pernah menjadi pembalet pria ” pengangkat ” seorang gadis yang indah , ” Rolling Stone melaporkan , Bergdahl – ketika remaja juga mulai berkecimpung dalam Buddhisme dan membaca kartu tarot.
Bahkan sebagai seorang remaja , ia pun bisa menembakkan senapan kaliber .22 dengan presisi .
Pada usia 20 tahun , ia melakukan perjalanan ke Paris dan mulai belajar bahasa Prancis dengan harapan bergabung dengan Legiun Asing Perancis . Permohonannya ditolak , dan dia sangat terpukul , majalah tersebut melaporkan .
Bergdahl kemudian tidak jelas bekerjanya selama bertahun-tahun , ia hanya bekerja di sebuah kedai kopi dekat rumah . Dia sempat mempertimbangkan pindah ke Uganda untuk membantu penduduk desa yang diteror oleh milisi sebelum memutuskan pada petualangan yang berbeda .
” Saya sedang berpikir untuk bergabung dengan Angkatan Darat , ” katanya kepada orangtuanya setelah ia mendaftar .
Mimpi Bergdahl adalah untuk membantu penduduk desa Afghanistan membangun kembali kehidupan mereka dan belajar untuk membela diri , ayahnya mengatakan kepada majalah Rolling Stone.
” Kami diberi gambaran fiktif , gambar artifisial diciptakan dari apa yang kami lakukan di Afghanistan , ” cerita si ayah Bergdahl.
Bowe Bergdahl ungkapkan kekecewaan atas kampanye AS di Afghanistan dalam sebuah email kepada orangtuanya tiga hari sebelum ia pergi menghilang lima tahun yang lalu.
” Saya minta maaf untuk semuanya di sini , ” tulisnya . ” Orang-orang ini membutuhkan bantuan , namun apa yang mereka dapatkan dari negara yang paling sombong di dunia (AS) mengatakan kepada mereka bahwa mereka (rakyat Afghanistan) bukanlah apa-apa dan bodoh . ”
Bergdahl juga mengeluhkan perlakuan sesama prajurit . Komandan batalion adalah seorang yang ” bodoh, sombong dan tua, ” katanya , dan satu-satunya rencana adalah meninggalkan peleton secepat mereka bisa , ” kata Bergdahl , dan banyak prajurit yang akan melakukan hal yang sama . ”
” Saya malu menjadi orang Amerika . Tentara AS hanyalah kebohongan orang orang bodoh , ” pungkasnya . ” Saya minta maaf untuk semuanya . Kengerian dari Amerika adalah menjijikkan . ”
Bob Bergdahl merespon dalam email : ” TAATI HATI NURANI ANDA ! ”
Suatu malam , setelah menyelesaikan penggantian jaga tugas , Bowe Bergdahl meminta komandannya apakah akan ada masalah jika ia meninggalkan kamp dengan senapannya dan kacamata visi-malam – ” . Ya” komandannya mengijinkannya.
Bergdahl kemudian kembali ke bunker , mengambil pisau , air , buku harian dan kamera , dan meninggalkan kamp , menurut Rolling Stone .
Keesokan paginya , ia dilaporkan hilang , dan pada hari itu juga , sebuah pesawat tak berawak dan empat jet tempur mulai mencari dia secara serius…
Dan Bowi Bergdahl diisukan pula telah memeluk Islam , Wallahu alam…(JL/KH)