Geert Wilders, anggota parlemen Belanda yang mempunyai masalah dengan perkembangan Islam di Eropa, akhirnya memenangkan tuntutannya terhadap pengadilan Inggris.
Sehubungan dengan penghinaannya terhadap agama Islam dalam film Fitna yang mengatakan Al-Quran sebagai buku fasis, ia kemudian dilarang masuk ke negara itu. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Imigrasi akhirnya memenangkan gugatan Wilders.
Tapi banyak catatan yang mengiringi pembebasan Wilders ini. Antara lain, Jacqui Smith, sekretaris untuk pengadilan tersebut mengatakan bahwa kehadiran Wilders memiliki potensi untuk mengancam ketenangan masyarakat dan keselamatan umum.
Pun begitu, sebagian besar kalangan mengeluarkan pernyataan sangat kecewa dengan keputusan pengadilan ini. Pemerintah menentang ekstremisme dalam segala bentuknya.
”Keputusan untuk menolak pengakuan Wilders diambil atas dasar bahwa kehadirannya bisa memicu ketegangan antara masyarakat dan telah menimbulkan kekerasan antar-agama. Kami masih mempertahankan pandangan ini.” (sa/tlgrp)
