Shozna, Gadis Miskin Tamu "Istimewa" Pernikahan Sang Pangeran

Shozna adalah cerita lain di tengah hiruk pikuk pemberitaan media massa menjelang pernikahan putera mahkota kerajaan Inggris Pangeran William dan Kate Middleton yang akan berlangsung pada Jumat (29/12). Dia adalah salah satu dari ribuan "tokoh penting" dan selebritis dunia yang diundang ke perhelatan yang paling menyedot perhatian masyarakat dunia itu. Tapi Shozna bukanlah tokoh penting, apalagi seleb. Ia cuma seorang gadis miskin dari keluarga Muslim yang tinggal di East London dan beruntung mendapat undangan dari Pangeran William dan Kate untuk hadir ke acara pernikahan mereka. Lalu siapa Shozna?

Laporan situs Daily Mail menyebutkan, Pangeran William pertama kali melihat Shozna pada musim panas tahun lalu di acara gala dinner penggalangan dana untuk kaum miskin. Di acara tersebut, gadis yang sekarang berusia 20 tahun itu menceritakan pengalaman hidupnya yang pahit, terkena stroke serius dan penyakit jantung yang membuatnya harus menjalani operasi besar, sehingga ia dan keluarganya harus kehilangan rumah dan terancam menjadi gelandangan.

Shozna ditolong oleh lembaga sosial "Centerpoint", lembaga sosial untuk para tunawisma yang didirikan oleh mendiang Putri Diana, ibu Pangeran William. Menurut artikel di Daily Mail, cerita Shozna membuat Pangeran William tersentuh. Saking tersentuhnya, sang pangeran konon "melaggar" protokoler kerajaan dengan memeluk Shozna.

William ternyata masih mengingat Shozna dan mengundang Shozna hadir ke acara pernikahannya. "Saya sangat gembira. Kate sepertinya dilahirkan untuk menjadi seorang puteri," kata Shozna yang enggan mengungkap nama keluarganya dengan alasan untuk melindungi identitas dirinya.

"Saya ingin mengucapkan ‘selamat’ pada Pangeran William, mengucapkan terima kasih karena telah mengundang saya dan berterima kasih karena telah membuat orang seperti saya merasa seperti bagian dari dunia dan tidak merasa seorang diri," kata Shozna yang sebenarnya seorang siswi yang rajin dan pintar, ia masuk dalam kelas untuk siswa level A, dan bercita-cita ingin menjadi penata rambut.

Masa-Masa Sulit Itu

Shozna tiba-tiba terkena stroke ketika ia sedang berbincang-bincang santai dengan ibunya pada bulan Oktober 2009. Akibat stroke itu, bagian kanan tubuhnya lumpuh dan ia tidak bisa bicara dengan normal. Diagnosa dokter di Royal London Hospital menemukan ada lubang di jantung Shozna yang tidak terdeteksi sebelumnya. Shozna menjalani perawatan di rumah sakit selama dua bulan sebelum menjalani operasi jantung.

Setelag berbulan-bulan menjalani perawatan intensif di rumah sakit, ia menemukan dirinya sudah kehilangan tempat tinggal sehingga ia harus menumpang di rumah sepupu-sepupunya yang tinggal di London. Dua bulan hidup menumpang, ia lalu dipaksa untuk mencari tempat persinggahan darurat agar ia terhindar dari kehidupan yang keras di jalanan.

Lembaga sosial Centerpoint lalu memberikan Shozna tempat di tempat penampungan tunawisma. Di tempat itu, ia diberi pelatihan menulis riwayat hidup, diberi kesempatan bekerja dan untuk pertama kalinya, ia belajar hidup mandiri.

Pekan lalu, Shozna pindah ke sebuah flat dan melamar kerja sebagai manajer retail di sebuah toko busana. Ia mengatakan, tidak mau selamanya bergantung pada orang lain dan ingin bisa melakukan apa saja sendiri.

"Serangan stroke berdampak pada kemampuan otak saya, sehingga saya tidak bisa melanjutkan pendidikan. Dan kondisi tangan kanan saya, membuat saya tidak bisa menjadi penata rambut. Tapi saya ingin bekerja keras dan meraih hal yang tinggi dan lebih tinggi lagi sampai saya menjadi seorang manajer," ungkapnya antusias.

Menurut Shozna, pidatonya di depan Pangeran William adalah pengalaman pertamanya bicara di depan publik setelah ia kehilangan kemampun bicara akibat stroke. "Sebelum berpidato, saya lebih dulu bertemu Pangeran William. Ia menghibur dan mengatakan agar saya tidak gugup," tutur Shozna.

Hari Jumat besok, Shozna akan duduk di antara 1.900 undangan pernikahan Pangeran William dan Kate. Ia akan hadir ditemani oleh Ketua Eksekutif Centerpoint Seyi Obakin dan istrinya. Shozna akan mengenakan baju berwarna oranye, sumbangan dari disainer baju pengantin terkenal di Inggris, Raishma Islam. (ln/DM)