Meski secara fisik buta, tapi Shehab Ahmad tidak buta secara spiritual. Dia adalah peserta Dubai International Hily Qur’an Award dan mampu membuat orang yang mendengar bacaan Al-Qurannya meneteskan air mata.
Shehab Ahmad, meski tuna netra tetap menjaga semangat hidupnya dengan cara menghapal al-Quran lewat radio kaset. Saat masih anak-anak, Shehab tidak sekolah karena di kampung halamannya di provinsi Mosul, tidak ada sekolah untuk anak-anak tuna netra.
Situasi Irak ketika ia lahir, memang sedang buruk-buruknya akibat sanksi ekonomi dunia internasional terhadap Negeri 1001 Malam itu. Sehingga anak-anak yang membutuhkan pendidikan khusus seperti dirinya, tidak punya kesempatan untuk sekolah.
Kondisi Irak makin buruk lagi setelah jatuhnya Saddam Hussein. Kekacauan dan bom di mana-mana, membuat para orang tua tidak lagi mengizinkan anak-anaknya pergi sekolah. "Kalau orang yang normal saja tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, apalagi buat mereka yang cacat, " ujar Shehab.
Tiga saudara perempuan Shehab juga tidak bisa pergi sekolah. Mereka akhirnya datang ke masjid terdekat yang berfungsi sebagai sekolah.
Di tengah kesulitan hidup, Shehab tetap berharap. "Saya memutuskan untuk menghapal al-Quran ketika berusia 13 tahun. Saya mulai mendengarkan rekaman-rekaman Syaikh Al-Mishawi dan mengikuti bacaannya, " Shehab mengisahkan.
Ia melanjutkan, "Kemudian seorang imam di lingkungan saya mendengarkan bacaan al-Quran saya dan membenarkan kesalahan-kesalahan dalam bacaan saya. "
Tiga tahun Shehab bekerja keras menghapal al-Quran dan sekarang ia mengajar sejumlah siswa yang ingin belajar menghapal al-Quran.
Dalam kompetisi membaca al-Quran tingkat internasional di Dubai ini, Shehab berharap bisa meraih juara pertama, agar hadiahnya bisa ia gunakan untuk membantu keluarganya. Setelah itu, ia ingin mencari calon isteri yang mau mengarungi kehidupan ini bersamanya.
Kepada umat Islam Shehab menyarankan agar mereka menghapal al-Quran. "Kalimat-kalimat Allah memberi kita kekuatan dalam menghadapi hal-hal yang kurang baik dalam kehidupan ini. Kitab suci al-Quran membuat tenang orang yang membacanya dan memberikan sensasi kedamaian dan ketentraman, " tukas Shehab.(ln/iol. Com)