Pengakuan kegagalan pasukan Amerika dan Nato, disampaikan Komandan Pasukan Inggris di Afghanistan, Brigadir Jendral, Carleton Smith, yang menyatakan, bahwa Amerika dan Sekutu, tak bakal memenangkan perang di Afghanistan, ucapnya.
Situasi yang sulit di kawasan Pakistan – Afghanistan, dan sejak tersingkirnya Presiden Jendral Parvez Musharaf, yang menjadi sekutu utama Barat, dan munculnya pemerintahan baru di bawah Presiden Asif Zardari, suami mendiang Benazir Butho, fihak Barat, semakin tidak yakin, bahwa akan dapat memenangkan perang. Situasi dikawasan ini semakin tak terkandali dan tak terkontrol, yang menjurus ke arah kekacauan. Seperti peristiwa pemboman terhadap Hotel JW.Marriot, di pusat kota Islamabad. Peristiwa pemboman itu, hanya menggambarkan betapa gawatnya situasi keamanan di kawasan ini. Peristiwa di Hotel JW.Marriot ini hampir menewaskan seluruh pejabat tinggi Pakistan, termasuk Presiden Asif Zardari, yang malam itu, berencana melakukan jamuan makan bersama pejabat tinggi Pakistan.
Langkah-langkah yang dilakukan fihak Barat, keluar dari situasi yang sangat sulit ini, melaluli saluran-saluran yang ada, seperti melalui pejabat Arab Saudi, mencari langkah baru, yaitu melakukan pembicaraan dengan fihak Taliban, yang bertujuan mengakhiri situasi kekerasan di kawasan itu. Nampaknya, melalui lobi yang intensif, fihak Barat, berhasil mendekati mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan mantan Perdana Menteri Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar, yang bersedia menjadi perantara perundingan antara Taliban-Hamid Karzai. “Nawaz Sharif dan Hekmatyar dengan posisi keduanya yang strategis digunakan untuk mendekati Talilban, yang bertujuan menciptakan perdamaian di kawasan itu”, menurut sumber seorang pejabat senior dari (PML-N).
Sementara itu, delegasi fihak Taliban akan dipimpin mantan Dubes Afghanistan di Pakistan, Mullah Abdul Salam Zaeef, yang sekarang ini berada di Makkah, yang akan melakukan pembicaraan langsung dengan Hamid Karzai. Mesikpun, berita kemungkinan pertemuan antara Mullah Abdul Salam dengan Hamid Karzai belum dapat dikonfirmasi. Dibagian lain, juru bicara dari PML-N, menyatakan : “Nawaz Sharif ingin memainkan peranan yang penting, guna mengakhiri situasi krisis yang sekarang ini berlangsung di kawasan Afghanistan”, ucap Siddique ul Farooq. Menurut sumber di PML-N itu, Nawaz Sharif mempunyai hubungan yang sangat dekat semua kelompok yang ada di Afghanistan. Menurut sumber itu, beberapa pekan sebelumnya Nawaz Sharif juga bertemu dengan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz Selama di Saudi, Nawaz Sharif, melakukan pembicaraan yang intensif dengan pejabat tinggi di Kerajaan Saudi. Sejauh ini, Raja Arab Saudi, juga ingin menjadi perantara antara Taliban – Karzai, agar tercipta situasi perdamaian di kawasan itu.
Para analis politik sangat mengaharapkan inisiatif Raja Abdullah bin Abdul Aziz dan peranan mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, guna mengatasi krisis yang terjadi di Afghanistan. “Nawaz Sharif mempunyai hubungan baik dengan semua kelompok di Afghanistan”, ujar Ansar Abbasi. “Selama dua kali menjadi menjadi Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, membangun kerjasama dan hubungan baik dengan semua pemimpin faksi Mujahidin”, ujar sebuah sumber. Namun, kalangan analisis langkah yang dilakukan Arab Saudi dan Nawaz Sharif, tak terlepas dari dorongan dari Washington dan London. “Saya pikir, Amerika dan Inggris, mendukung inisiative, dan mereka menyadari, bahwa Amerika dan Inggris tak bakal memenangkan perang di Afghanistan”, ujar Tariq Butt, seorang analis keamanan di Islamabad.
Brigadir Jendral Mark Carleton-Smith, seorang Komandan Militer Inggris, di Afghanistan, menegaskan : “Pasukan Amerika dan Nato, tak bakal menang melawan Taliban di Afghanistan”, ujarnya.“Mereka pasti tahu, bahwa Taliban, tak pernah mau melakukan pembicaraan dengan penjajah”, ujar juru bicara Taliban, Qari Mohammad Yousuf, kepada AIP, di lslamabad. Nampaknya, Barat (Amerika dan Inggris) ingin keluar dari Afghanistan, tanpa kehilangan muka. Apakah Arab Saudi dan Nawaz Sharif akan berhasil menjembatani konflik di kawasan itu? Wallahu ‘alam. (Mh/Iol).