Shalom Channel, sebuah saluran tivi satelit milik Yahudi, merupakan channel keagamaan paling baru di Amerika Serikat. Masyarakat AS dalam beberapa tahun terakhir memang sedang gandrung dengan siaran televisi bernuansa agama yang menyedot jutaan pemirsa.
Ada puluhan channel keagamaan dalam beberapa tahu terakhir di AS, khususnya pasca serangan 11 September 2001. Kebanyakan, channel-channel itu dioperasikan oleh orang-orang Kristen. Meski ada pula pemeluk agama selain Kristen yang memiliki channel siaran agama, tapi boleh dikatakan sangat terbatas sekali.
Channel Shalom milik Yahudi yang berarti damai, mulai beroperasi sejak Agustus 2006. Dalam beberapa bulan saja, channel ini menyebar luas di kalangan masyrakat AS. Isinya, tak lebih dari yahudisasi masyarakat AS. Rabi Yahudi Mark S. Golub yang juga direktur utama channel Shalom, mengatakan kepada Washington Post, “Channel kami memiliki misi menyosialisasikan nilai-nilai kehidupan Yahudi dan penjelasannya. Termasuk pengenalan terhadap tokoh-tokoh Yahudi.”
Ia menambahkan, “Target siaran ini adalah bahwa semua orang Yahudi harus bangga dengan etnik Yahudinya, dan semua orang Yahudi harus mencari asal usul keturunannya. ” (na-str/iol)
Terkait program yang ada dalam channel ini, disebutkan oleh Washington Post (12/6), para pengelola menghendaki sajian bagi para pemirsanya pemutaran berbagai film Yahudi dengan judul dan teks yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Ada pula pelajaran bahasa Yahudi untuk anak-anak, pembacaan kitab Talmud, dan berbagai diskusi membahas tema-tema anti-Semit. Selain itu, channel ini juga menjelaskan berbagai hari besar yang diyakini dalam Yahudi, dan berbagai siaran politik mendukung berdirinya Israel di Palestina.(na-/iol)