Empat hari setelah situs utamanya diretas, jaringan berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar mengatakan layanan mobile mereka yang sekarang mengalami serangan cyber.
Layanan mobile jaringan berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar di retas hari Minggu kemarin (9/9), empat hari setelah website utamanya berada di bawah serangan cyber, seperti dilaporkan al-jazeera.net.
“Cerita yang mengklaim bahwa Perdana Menteri (Syaikh Hamad Bin Jassem) telah menjadi target upaya pembunuhan di istana kerajaan benar-benar palsu dan merupakan hasil hacking,” kata saluran berita tersebut.
Saluran satelit berita utama Arab tersebut mengatakan klaim itu berada di antara tiga teks palsu yang dikirim melalui layanan mobile.
Jaringan sosial, termasuk Twitter, mengutip layanan mobile Al-Jazeera hari Minggu kemarin mengatakan bahwa Syaikh Hamad menjadi sasaran dalam serangan terhadap istana di Doha dan istri emir, Syaikha Moza Bint Nasser, menderita luka ringan.
Pada hari Rabu sebelumnya, Al-Jazeera mengatakan bahwa sejumlah situs yang telah diretas. Pengguna internet melaporkan bahwa slogan pro-rezim Suriah diposting di halaman utama situs.
Hacker meninggalkan gambar bendera Suriah di situs Al-Jazeera dengan pesan yang mengatakan situs diretas sebagai tanggapan terhadap posisi bermusuhan Al-Jazeera terhadap pemerintah Suriah.
Pesan tersebut juga mengklaim Al-Jazeera menyebarkan berita palsu.(fq/afp)