Presiden Amerika, Barak Obama, Rabu (3/6) kemarin telah tiba di ibukota Riyadh, Saudi Arabia, sekaligus menjadi awal agenda kunjungannya ke kawasan Timur Tengah. Hari ini, Kamis (4/6) Obama direncanakan akan melanjutkan lawatannya ke negeri Mesir. Kehadirannya ke kota Kairo nanti dipastikan akan menyita perhatian banyak orang, karena dari kota seribu menara itu Obama akan menyampaikan sebuah pidato khusus yang ia tujukan kepada Dunia Islam.
Setibanya di bandara Riyadh, Saudi Arabia kemarin, Obama langsung disambut oleh Raja Abdullah bin Abdulaziz. Kedua petinggi negara ini kemudian membicarakan berbagai permasalahan, diantaranya terkait upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, dan inisiatif perdamaian yang digulirkan negara-negara Arab terhadap proyek nuklir Iran dan pembicaraan harga jual beli minyak mentah.
Upacara penyambutan Obama di Saudi ini berjalan cukup meriah. Nampak hiasan bendera kedua negara yang terlihat berjejer di sepanjang jalan yang dilewati kedua petinggi negara sejoli tersebut. Pihak kerajaan Saudi juga terlihat cukup ekstra dalam memberikan pengamanan, semua dilakukan demi kelancaran kunjungan Obama ke Saudi Arabia.
Kunjungan Obama ke Kairo
Dari Saudi, Obama akan kembali terbang menuju ibukota Kairo, Mesir, dan langsung menemui Presiden Mesir, Husni Mubarak. Selanjutnya Obama akan menyampaikan pidato di Cairo University dengan tema sentral hubungan Amerika Serikat dengan Dunia Islam. Dalam pidatonya nanti Obama berusaha meyakinkan kebijakan politiknya terhadap dunia Islam yang jauh berbeda dengan kebijakan yang diambil oleh presiden AS sebelumnya.
Seperti ucapannnya semula sebelum berangkat menuju Saudi Arabia, Obama dengan manisnya mengatakan, tujuan dari kunjungan ini merupakan upaya baginya untuk membuka kembali pintu dialog dengan Dunia Islam, tentunya dengan cara yang jauh lebih tepat. Dirinya juga menyebut akan berusaha mewujudkan perdamaian di Timur Tengah dengan upaya memberikan dukungan penuh terhadap pencarian solusi konflik Palestina-Israel, serta upaya menghentikan pendudukan Yahudi yang kini tengah berlangsung di Tepi Barat.
Obama kembali memastikan sikapnya terhadap Israel, "AS tidak akan merubah dukungannya kepada Israel, dan yang kita lakukan saat ini adalah bersikap optimis terhadap perundingan yang berlangsung demi terwujudnya perdamaian", menurut Obama perdamaian hanya akan terwujud dengan solusi dan komitmen perdamaian dari kedua negara itu sendiri (Israel-Palestina)
Kairo Seakan Mencekam
Sementara di Mesir sendiri, jalan dan tempat yang akan dilalui Obama diperindah sedemikian rupa dan penjagaan keamanan menjadi lebih ketat dibanding hari-hari sebelumnya. Pemeriksaan identitas terjadi dimana-mana, razia dan penangkapan dalam seminggu terakhir ini terus mengalami peningkatan. Banyak mereka yang berjenggot dengan istrinya yang bercadar dan mereka yang rajin berjamaah ke masjid seakan menjadi incaran, tak sedikit dari mereka yang kemudian digelandang ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan. Kebanyakan dari mereka yang ditangkap adalah mahasiswa asing yang sedang menyelesaikan studinya di berbagai universitas di Mesir.
Penjagaan ketat juga berlaku di perbatasan Mesir-Jalur Gaza, lebih dari 500 tentara dikerahkan untuk mengamankan perbatasan, terutama di wilayah Sholahuddin dan penyebrangan Rafah, pengamanan juga ditingkatkan di sekitar wilayah Terusan Suez dan beberapa jalur utama menuju wilayah Sinai. (alj/msy)