Setelah Bubarkan Parlemen, PM Malaysia Minta Pemilu Dipercepat

Negara Jiran Malaysia akan mempercepat pelaksanaan pemilu setelah Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi membubarkan parlemen, Rabu (13/2).

Badawi mengumumkan pembubaran itu dalam sebuah konferensi pers yang dilakukan dengan terburu-buru, menyusul makin meningkatnya tekanan rakyat Malaysia terhadap pemerintahan Badawi, karena berbagai persoalan mulai dari inflasi, kejahatan dan ketegangan etnis. Terutama kalangan etnis India yang menuding pemerintah sudah menerapkan berbagai kebijakan diskriminatif terhadap mereka.

Aksi-aksi protes yang belakangn marak, direspon dengan keras oleh pemerintah Malaysia yang menganggap aksi-aksi protes itu akan mengganggu keseimbangan kehidupan multi etnis di negeri itu. Aparat keamanan Malaysia pun menggunakan water canon dan gas air mata, untuk membubarkan aksi-aksi protes tersebut.

Dengan dibubarkannya parlemen, pemilu yang menurut jadwal baru akan digelar kembali pertengahan tahun 2009, bersamaan dengan berakhirnya lima tahun masa jabatan Badawi, kemungkinan akan dipercepat. Komisi pemilihan umum Malaysia dalam waktu dekat akan mengumumkan kapan percepatan pemilu akan dilaksanakan.

Percepatan pemilu sekaligus menjadi ujian bagi popularitas PM Abdullah Badawi. Dalam keterangan persnya, Badawi mengatakan bahwa partai berkuasa koalisi Barisan Nasional optimis bisa meraih 2/3 dari 222 kursi parlemen dalam pemilu itu. (ln/aljz)