Setelah Belanda dan Denmark, Swedia Rancang Program Pendidikan untuk Para Imam Muslim

Kementerian Pendidikan Tinggi Swedia sedang merancang program pendidikan untuk para imam Muslim. Jika pemerintah menyetujui program tersebut, dananya akan disediakan lewat subsidi pemerintah Swedia.

Menurut Menteri Pendidikan Tinggi Swedia Lars Leijonborg, program pendidikan bagi para imam bertujuan untuk mencegah munculnya pemikiran-pemikiran Islam yang radikal.

"Warga Muslim sendiri yang meminta adanya program ini dan salah satu alasannya adalah bahwa program semacam ini bisa mencegah munuculnya radikalisasi Islam di Swedia, " kata Leijonborg.

Menurutnya, di banyak negara di Eropa ada trend di mana warga Muslim kesulitan untuk mencari imam, dan gerakan-gerakan Islam yang memiliki sumber ekonomi yang kuat kadang menawarkan imam-imam yang kadang melakukan pendekatan yang radikal.

"Saya pikir kita selayaknya membantu warga Muslim dalam masalah ini, " tukas Leijonborg.

Ia menyatakan, untuk sementara belum diputuskan apakah program pendidikan untuk para imam ini akan dilakukan di tingkat universitas atau akan menjadi bagian dari program pendidikan untuk katagori sekolah Folk High School.

Diharapkan, minggu-minggu ini pemerintah sudah menunjuk utusannya untuk mengkaji rencana ini sebelum disetujui. Saat ini, data resmi pemerintah Swedia menyebutkan warga Muslim di negeri itu berjumlah 100.000 jiwa.Namun diduha jumlah lebih besar, antara 350.000-400.000 jiwa.

Selain Swedia, negara-negara Skandinavia yang juga suda melaksanakan program pelatihan bagi para imam Muslim adalah negara Belanda dan Denmark. (ln/al-arby)