Setelah Bantai Warga Ghaza, Israel Perluas Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Disaat tentara-tentaranya membantai warga Jalur Ghaza, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyetujui perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Negara Zionis itu lagi-lagi melanggar kesepakatan perdamaian dengan Palestina.

Menurut keterangan sejumlah pejabat di Israel, pemerintah akan membangun rumah-rumah baru di pemukiman Givat Ze’ev yang berlokasi sekitar 8 kilometer dari Yerusalem Tengah. Persetujuan Olmert atas perluasan pemukiman ini, diduga ada kaitannya dengan insiden serangan ke sebuah seminari Yahudi di Yerusalem.

Radio Israel melaporkan, pascainsiden yang menewaskan delapan orang Israel itu, Partai Shas yang merupakan partai Ultra Ortodoks di Israel yang berkoalisi dengan partai Olmert mengancam akan mundur dari koalisi pemerintah jika Olmert tidak menyetujui perluasan pemukiman itu.

Olmert memang mengeluarkan kebijakan melarang menteri-menterinya mengeluarkan perintah pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat, kecuali setelah mendapat persetujuan Olmert. Kesepakatan Annapolis yang digagas AS, sudah memerintahkan Israel agar menghentikan perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Namun Israel pula yang melanggarnya.

Menurut Eran Sidis, juru bicara Zeev Boim-Menteri Perumahan Israel-rencana pembangunan rumah-rumah baru di Givat Ze’ev yang jumlahnya mencapai 750 rumah, sebenarnya sudah disetujui sejak tahun 1999 tapi tertunda selama dua tahun akibat pecahnya perlawanan Palestina yang dikenal dengan Intifadha. Perlawanan itu menyebabkan ketiadaan tenaga kerja untuk membangun perumahan tersebut.

Untuk tahap pertama, Israel akan membangun 200 unit rumah dulu, sisanya 550 unit akan menyusul. Menteri Perumahan Israel Zeev Boim dalam pernyataannya mengatakan, "Pembaharuan proyek ini merupakan berita penting.Penambahan unit-unit rumah baru merupakan kebijakan yang tujuannya untuk memenuhi tingkat permintaan rumah dan menjaga tingkat harga rumah, serta memenuhi kebutuhan demografis di Yerusalem."

Israel sebelumnya mengatakan, jika tercapai kesepakatan damai dengan Palestina, Israel akan menganeksasi Givat Ze’ev yang berpenghuni sekitar 10.000 pemukim Yahudi ke dalam sebuah wilayah yang disebutnya sebagai "Yerusalem Raya." Israel juga menyatakan akan mempertahankan beberapa pemukiman utamanya di Tepi Barat, yang oleh rakyat Palestina diharapkan akan menjadi bagian dari wilayahnya jika terwujud negara Palestina merdeka. (ln/aljz)