Lembaga Center for Preventing Hate (CPH) mengecam aksi vandalisme ke sebuah masjid di kota Portland, beberapa jam setelah Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa pasukan AS berhasil membunuh pemimpin Al-Qaida Usamah bin Ladin.
Aksi vandalisme berupa tulisan seperti "Go Home" dan "Osama Today, Islam Tomorow" dengan menggunakan cat semprot ditemukan di dinding masjid.
Direktur Eksekutif CPH Steve Wessler mengatakan, tindakan itu bias dan bernuansa kebencian terhadap komunitas Muslim. "Muslim di Maine dan di seluruh AS layak mendapatkan penghormatan yang sama dengan semua orang yang hidup di negara ini. Mereka (muslim) ada yang bertugas di angkatan bersenjata kita, mengajar anak-anak kita di sekolah dan ikut merawat orang-orang yang sakit," kata Wessler membela komunitas Muslim.
"Pada (saat serangan) 11 September, muslim yang menjadi petugas pemadam kebakaran dan paramedis, dengan gagah berani ikut menyelamatkan para korban di Menara Kembar," sambungnya.
Wessler mengatakan, tewasnya Bin Ladin seharusnya menjadi seruan untuk mengakhiri terorisme di seluruh dunia dan tidak menjadi awal aksi kekerasan di AS.
Kepolisian Portland kini sedang menyelidiki aksi corat-coret anti-Islam itu. Tulisan-tulisan tersebut pertama kali dilihat oleh para pekerja Portland Housing Authority saat melintas di Anderson Street. Mereka lalu memanggil kru Graffiti Busters untuk menghapus tulisan-tulisan itu.
Komunitas Muslim dan warga masyarakat di Portland menyatakan kecewa dengan adanya aksi vandalisme tersebut dan khawatir akan dampaknya bagi anak-anak. Masjid Portland merupakan pusat aktivitas warga Muslim di kota itu, yang kebanyakan asal Somalia.
Beberapa jamaah masjid mengungkapkan, baru kali ini tempat ibadah mereka menjadi target "serangan." "Ini membuat saya merasa bahwa saya tidak diterima di sini," kata Abdiaziz Mohamed, salah seorang pemuka komunitas Muslim di Portland. (ln/PPH)