Tentara penjajah Zionis-Israel menangkap sedikitnya 50 warga sipil Palestina setelah aksi unjuk rasa damai yang dilakukan warga Gaza di dekat jembatan Erez mengecam tindakan pengepungan dan embargo yang dilakukan Zionis selama ini terhadap Jalur Gaza.
Komiter Rakyat anti Pengepungan Senin kemarin (25/2) mengkoordinir aksi unjuk rasa yang juga diikuti oleh anak-anak Gaza sambil membawa bendera Palestina dan juga membawa botol-botol susu yang kosong. “Akhiri pengepungan! Akhiri pengepungan! Kami butuh makan! Kami butuh susu!” teriak mereka.
Aksi unjuk rasa yang diikuti lima puluh ribuan warga Gaza dijaga ketat oleh tentara Zionis-Israel yang tidak pernah sayang untuk melakukan pemukulan dengan popor senapan api dan juga lemparan gas airmata. Aksi tentara Israel ini dibalas dengan lemparan batu-batu dari arah para demonstran yang segera saja disambut dengan tembakan gas air mata dan peluru besi yang dilapisi karet tipis. Akibatnya banyak para demonstran yang terluka.
Rami Abdo, juru bicara aksi menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan untuk menarik perahtian dunia internasional, khususnya Dunia Islam, agar sesegera mungkin memberikan bantuan kepada warga Gaza. “Ini sinyal darurat dari kami. Kami di sini tidak memiliki apa-apa lagi. Anak-anak kami sudah berbulan-bulan kesulitan untuk dapat makan dan minum, apalagi untuk susu. Pengepungan ini harus diakhiri secepatnya!” ujar Abdo. (rizki/MNA)