eramuslim.com – Entitas Zionis ‘Israel’ selama sehari terakhir telah melancarkan 50 serangan udara di seluruh Jalur Gaza, bahkan sejak dini hari.
Militer ‘Israel’ mengatakan saat ini mereka sedang melakukan operasi di Gaza utara, tengah dan selatan. Ini termasuk Rafah, wilayah dimana ICJ telah memerintahkan Zionis untuk menghentikan operasi militer.
Orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan rumah dan fasilitas umum yang menjadi sasaran serangan udara, menurut paramedis. Mungkin diperlukan waktu berjam-jam, berhari-hari, bahkan dalam beberapa kasus berbulan-bulan untuk evakuasi.
Di kota Rafah, penjajah ‘Israel’ terus melancarkan serangan artileri berat dan penggunaan quadcopter untuk mengejar orang-orang dari daerah tempat mereka terjebak.
Koresponden Al Jazeera di Rafah pada Kamis (30/05) melihat setidaknya 20 orang tewas di dalam rumah mereka atau ketika mereka mencoba untuk mengungsi dalam 24 jam terakhir.
Di bagian utara Gaza, ada lebih banyak laporan tentang serangan udara dan penembakan artileri, yang merupakan rutinitas pagi hari yang biasa dilakukan militer ‘Israel’.
Paramedis turut jadi korban
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) telah menemukan jenazah dua paramedisnya yang terbunuh di daerah Tal as-Sultan di Rafah tadi malam.
Al Jazeera sebelumnya melaporkan bahwa dua paramedis – Haitham Tubasi dan Suhail Hassouna – tewas ketika pasukan ‘Israel’ mengebom ambulans mereka, menurut PRCS.
“Pasukan pendudukan Israel dengan sengaja membom kendaraan ambulans tersebut meskipun kendaraan tersebut memiliki lambang Bulan Sabit Merah yang dilindungi secara internasional,” kata PRCS dalam sebuah postingan di X.
Sejak 7 Oktober, 19 petugas medis PRCS telah terbunuh di Gaza saat sedang bekerja, menurut organisasi tersebut. Selama perang di Gaza, serangan ‘Israel’ telah membunuh sedikitnya 493 petugas kesehatan, termasuk perawat, paramedis dan dokter, dan banyak lagi yang terluka, menurut kementerian. (sumber: Hidayatullah)