Partisipasi Bahrain dalam serangan udara terhadap Negara Islam di Irak dan Suriah “bukanlah simbolis,” melainkan “langkah penting,” kata Menteri Luar Negeri Shaikh Khalid bin Ahmed bin Mohammed Al Khalifa kepada Al Arabiya, Kamis.
Berbicara di New York , ia mengatakan pada serangan perdana ini Bahrain berpartisipasi dengan dua jet tempur.
Pada hari Kamis Pentagon mengatakan bahwa 10 jet negara teluk dan enam pesawat AS melakukan serangan di Suriah.
Pentagon menambahkan bahwa jet dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memainkan peran utama dalam serangan udara di Suriah melawan IS.
Diplomat Bahrain itu mengatakan serangan udara tersebut mentargetkan posisi ISIS, namun bisa saja terjadi kemungkinan korban sipil yang tidak diinginkan . “Tidak ada operasi militer dapat menghindari adanya korban sipil 100 persen.”
Pada hari Kamis, Prancis melakukan serangan udara lanjutan di Irak. Kemudian juru bicara pemerintah Inggris Stephane Le foll mengatakan, Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak parlemen untuk menyetujui militer Inggris dapat bergabung dengan serangan udara internasional terhadap ISIS. (Arby/Dz)