Pasukan Suriah melancarkan serangan darat dan udara ke pemberontak di sejumlah kawasan kota Aleppo. Helikopter tempur menembaki Aleppo pada hari Minggu kemarin (29/7) dan dentum meriam menggelegar di seluruh wilayah pada saat pasukan pemerintah dan pemberontak bertempur untuk menguasai kota kedua Suriah tersebut.
Wartawan BBC Ian Pannell yang berada di Aleppo melaporkan, serangan berlangsung seharian penuh dan menewaskan sejumlah pemberontak.
Sedangkan pemberontak bersama Tentara Pembebasan Suriah, FSA, mengatakan mereka berhasil memukul mundur pasukan pemerintah dan menghancurkan tank, tetapi tidak ada verifikasi independen atas pernyataan tersebut.
Sebelumnya negara-negara Barat telah memperingatkan bahwa serangan di Aleppo ini bisa menimbulkan pembunuhan massal di kota paling padat di Suriah tersebut.
Ada juga beberapa laporan pertempuran yang berlangsung di kawasan barat Homs, dimana media negara menyatakan sejumlah pemberontak tewas, termasuk di provinsi Hama dan Deraa.
Aktivis HAM menyebutkan tank-tank Suriah sudah mulai bergerak masuk di sejumlah distrik di Aleppo pada hari Sabtu (28/07) lalu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah organisasi pemantauan pro-oposisi, mengatakan pertempuran itu berlangsung pada hari Minggu pagi di distrik pusat kota dan lingkungan di pinggiran barat.
Observatorium yang berpusat di Inggris mengatakan 26 orang tewas di Aleppo, Sabtu lalu. Mereka juga melaporkan terjadi pertempuran di Deraa, tempat kelahiran revolusi, Homs dan Hama, beberapa menjadi pertempuran paling berdarah, yang menewaskan sebanyak 190 orang, termasuk 41 tentara.
Video rekaman yang diberikan oleh Observatorium menunjukkan asap mengepul di atas blok apartemen di kota ini menjadi langit yang kabur pada hari Sabtu lalu. Suara tembakan sporadis dapat jelas terdengar.(fq/bbc/reu)