Serangan militer Israel ke wilayah Libanon sepanjang hari Jum’at (14/7) memang semakin intensif, termasuk menyerang rumah pimpinan Hizbullah Hasan Nashrullah. Tapi pada waktu yang sama, Nashrullah justeru menyampaikan pernyataan ancamannya kepada Israel bahwa angkatan laut Israel akan hancur bila sudah menyentuh pantai Beirut. Nashrullah menegaskan apa yang akan dilakukan tentara Hizbullah yang dipimpinnya, juga merupakan pembalasan atas perusakan dan korban jiwa yang jatuh atas serangan Israel ke selatan Libanon.
Hanya tidak kurang dari tiga menit dari pernyataan Nashrullah yang dilansir televisi channel Al-Manaar, sejumlah rudal melewat di langit Beirut ke arah pantai Beirut dan jatuh mengenai salah satu kapal perang Israel hingga mengalami rusak parah. Peristiwa ini disusul dengan informasi lenyapnya empat orang prajurit Israel yang ada di dalam kapal perang tersebut. Inilah aksi pertama rudal Hizbullah yang paling mengguncangkan Israel, sejak 25 tahun terakhir.
Pernyataan Nashrullah sebenarnya tidak hanya bicara tentang sasaran serangan atas angkatan laut Israel, tapi juga mengancam Israel untuk menggelar perang terbuka hingga mencapai wilayah kota Haifa utara dan beberapa kota lain yang diduduki Israel. Perang terbuka itulah yang disebut sebagai balasan atas ekspansi militer Israel ke Beirut dan sejumlah gedung milik Hizbullah di Selatan Beirut, juga rumah Nashrullah sendiri.
Menjelang akhir pernyataannya, Hasan Nashrullah mengatakan, “Kejutan-kejutan yang kami janjikan untuk kalian akan dimulai sejak sekarang. Sasarannya adalah kapal perang yang telah menghancurkan infrastruktur Libanon. Lihatlah ke sana… akan ada puluhan orang yang terbakar dan tenggelam dari pasukan kalian… “ Lima menit setelah pernyataan itulah, jubir tentara Israel melansir sebuah kapal perangnya di pantai Libanon terkena rudal dan mengalami rusak parah.
Nashrullah juga berbicara kepada rakyat Israel. “Sejak sekarang dan selanjutnya, kalian ternyata memang menghendaki perang terbuka. Maka kini akan benar-benar terjadi perang terbuka. Pemerintah kalian ingin merubah pola permainan. Maka kini pola permainan itu pun kami rubah. Kalian sama sekali tidak tahu, siapa yang kalian perangi sekarang… Kami sekarang tengah menuju perang terbuka. Kami sudah siap melakukannya hingga mencapai Haifa. Percayalah pada saya bahwa kami akan mencapai Haifa dan berbagai kota Israel. Yang akan membayar mahal aksi ini bukan hanya kami sendiri. Kami tidak sendirian dalam kondisi kehancuran rumah rumah kami. Kami juga tidak sendiri dalam tragedi pembunuhan anak-anak kami. Kami juga tidak sendirian dalam situasi terusirnya rakyat kami… Sekarang kalian harus turut bertanggung jawab apa yang dilakukan pemerintah kalian.. “ (na-str/iol)