Serangan Israel ke Libanon sudah menimbulkan korban 27 warga sipil tewas dan bandara internasional Rafiq Hariri di Beirut, terpaksa ditutup. Sementara itu, tembakan roket Hizbullah ke perbatasan Israel, tepatnya ke kota Nahariya, menewaskan seorang wanita Israel.
Sejumlah saksi mata mengatakan, bandara internasional Rafiq Hariri di tutup hari ini, Kamis (13/7) setelah Israel melakukan sedikitnya dua kali serangan ke landasan pacu bandara. Pada saat yang sama, senjata-senjata anti pesawat tempur Libanon ditembakkan ke arah pesawat jet tempur Israel. Akibat penutupan bandara itu, penerbangan dialihkan ke Ciprus.
Militer Israel membenarkan bahwa pesawat-pesawatnya melakukan serangan ke bandara internasional di Beirut. "Bandara digunakan sebagai sentral dari pengiriman senjata dan persediaan untuk organisasi teroris Hizbullah," kata juru bicara militer Israel.
Israel juga memborbardir jembatan-jembatan yang menghubungkan Libanon selatan dengan wilayah lainnya di negara itu dan gedung tempat berkantornya stasiun televisi al-Manar milik Hizbullah di kota Beirut.
Koresponden Aljazeera menyebutkan, di Libanon selatan, sepuluh anggota keluarga Adil Akashi dan tujuh anggota keluarga Munir al-Zain, tewas oleh serangan bom-bom Israel.
Hizbullah mengatakan, pihaknya menembakkan sekitar 60 roket ke Nahariya, yang menewaskan seorang wanita Israel. Sementara militer Israel mengungkapkan, Hizbullah juga menembakkan roket dan mortirnya ke wilayah lain di bagian utara Israel. Satu roket mendarat di kota Zarit, melukai seorang warga sipil.
Selama melakukan serangan, tiga tentara Israel tewas, lebih dari empat tentara terbunuh saat tank-tank mereka mengenai ranjau darat, delapan tentara juga tewas saat membantu menemukan tank itu. (ln/aljz)