Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyatakan akan meluncurkan roket-roketnya ke ibukota Israel, Tel Aviv jika Israel menyerang Beirut.
"Jika anda menyerangan Beirut, perlawanan Islam akan menyerang Tel Aviv dan kami bisa melakukannya," ujar Nasrallah dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi, Kamis (3/8).
Nasrallah mengeluarkan pernyataan itu, beberapa jam setelah Hizbullah meluncurkan lebih dari 100 roketnya ke utara Israel, yang menewaskan 7 orang. Ia juga mengatakan, Hizbullah akan menghentikan serangan roketnya ke utara Israel, jika Israel menghentikan serangannya terhadap warga sipil Libanon.
Sementara itu, salah satu ketua deputi Hizbullah, Naim Kassim mengatakan, pihaknya tidak akan menerima gencatan senjata jika pasukan Israel tidak ditarik dari tanah Libanon.
Menanggapi ancaman Nasrallah, sumber di departemen pertahanan Israel menyatakan, Israel akan melakukan serangan balasan dengan menghancurkan infrastruktur di Libanon, jika serangan ke Tel Aviv benar-benar terjadi.
Sepanjang hari Kamis kemarin, pesawat-pesawat tempur Israel menyebarkan selebaran peringatan akan adanya serangan ke wilayah Haret Hreik, Biir al-Abed, Hay Madi dan Rweis. Pasukan Israel juga menerima perintah dari Menteri Pertahanan Israel, Amir Peretz agar mengambil alih selatan Libanon dari batas sungai Litani.
Israel mengerahkan 10 ribu pasukannya ke selatan Libanon untuk menyerang Hizbullah dan melakukan serangan udaranya ke Beirut yang menewaskan sedikitnya empat orang.
Sementara pihak Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roketnya ke utara Israel, menewaskan tiga tentara Israel dan tujuh orang lainnya, dan sejumlah korban luka-luka. (ln/iol/aljz)