Setidaknya 80 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, telah gugur dalam serangan Israel di Gaza, sumber medis mengatakan pada Kamis ditengah seruan internasional untuk mengakhiri kekerasan.
Sebuah keluarga Palestina terdiri dari delapan orang , termasuk lima anak-anak, gugur dalam serangan udara pagi yang menghancurkan setidaknya dua rumah di Khan Younis, selatan Gaza, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Serangan lain di kota itu menewaskan seorang pria 19 tahun dan ayahnya 75 tahun. Seorang anak empat tahun yang juga terluka dalam salah satu serangan di Khan Yunis meninggal karena luka-lukanya di siang harinya.
Setidaknya 31 orang dilaporkan tewas pada hari Kamis.
Militer Israel tidak berkomentar tentang serangan paling mematikan sejak dimulai pada hari Selasa, menurut Reuters.
“Kami memiliki hari-hari yang panjang pada pertempuran di depan kita,” kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, Serangan ini sebagai lanjutan respon sejak pembunuhan tiga mahasiswa Yahudi bulan lalu dan pembunuhan seorang remaja Palestina dalam dugaan serangan balas dendam.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry, di Beijing di pertemuan puncak dengan para pemimpin China, mengatakan bahwa AS berusaha untuk membendung kekerasan bergelombang lebih lanjut dengan cara negara Yahudi juga punya hak membela diri dari tembakan roket Hamas. Dia menyebutnya sebagai “momen berbahaya” bagi Timur Tengah.
Kerry mengatakan ia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan operasi itu berjalan sesuai rencana, dan Israel menargetkan berbagai kepentingan Hamas.
“Keberhasilan militer sejauh ini telah sangat signifikan,” katanya. “Kami akan terus lakukan serangan sampai mereka mengerti bahwa eskalasi serangan ini membuat mereka tak berdaya dan bahwa kita tidak akan mentolerir setipa serangan roket terhadap kota-kota dan warga negara kita.” (Arby/Dz)