Komandan Brigade Al-Aqsha, sayap militer kelompok Fatah di Nablus, utara West Bank, dilaporkan terbunuh oleh serangan yang dilakukan Israeli Defenses Force (IDF), Selasa pagi (16/10). Basil Abu Sirriyya, Komandan Brigade Al-Aqsha di Nablus yang berusia 35 tahun ini yang juga dikenal dengan nama Al-Ghaddafi, meninggal bersama dua pengawalnya ketika tentara Zionis-Israel melancarkan serangannya di Nablus.
Sumber di rumah sakit melaporkan kepada Kantor Berita Ma’an Agency News (MNA) menuturkan, dua pengawal Al-Ghaddafi yang ikut terbunuh bernama Muhammad Shinawi dan Allam Al-Ra’i. Shinawi kehilangan sebuah lengan dan cukup parah di bagian pelvis (tulang panggul). Sedangkan Al-Ra’i mengalami luka bakar yang cukup serius di sebagian besar badannya.
Seorang kakek berusia tujuh puluh tahun bernama Abed Al-Wazir ikut terbunuh dalam serangan itu. Warga Nablus berusia lanjut tersebut ditembak tentara Zionis tepat di keningnya ketika baru saja membuka pintu rumahnya. Demikian keterangan pihak rumah sakit Palestina.
Pihak keamanan Palestina memaparkan bahwa serangan yang dilakukan Israel kali ini di kota tua Nablus cukup besar. Tentara infanteri IDF masuk setelah divisi artilerinya meluncurkan sejumlah misil ke sejumlah lokasi yang diperkirakan banyak dijadikan tempat persembunyian pejuang-pejuang Palestina di Ksheika Street. Serangan inilah yang menewaskan Abu Sirriyya dan pengawalnya.
Juru BIcara Brigade Al-Aqsha, Mahdi Abu Ghazala, menyatakan akan sesegera mungkin membalas serangan tentara Israel tersebut dengan pembalasan yang dahsyat. Abu Ghazala juga menyatakan bahwa Israel memang telah lama mengincar Abu Sirriyya sebagai salah satu tokoh pejuang Palestina yang ingin dibunuh. Tidak ada keterangan apa pun dari pemimpinFatah Mahmud Abbas yang tengah bergandengan tangan dengan Menteri Luar Negeri AS, Condoleeza Rice, yang berkunjung ke Palestina.(Rizki/MNA)