eramuslim.com — Pada Rabu pukul 1 dini hari WIB, juru bicara Brigade Al Qassam Abu Ubaidah menyampaikan bahwasannya pihak penjajah ‘Israel’ memasuki beberapa front di Gaza, dan para pejuang terus melakukan perlawanan.
Perlawanan para pejuang menyebabkan 22 kendaraan tempur penjajah hancur dan banyaknya pasukan penjajah yang tewas dan terluka, sebagaimana ditayangkan oleh Al Jazeera (1/11/2023).
Abu Ubaidah juga menyampaikan bahwasannya pertempuran ini merupakan akhir dari riwayat politik Benyamin Netanyahu dan ia akhirnya tunduk terhadap perlawanan. Pertempuran ini juga merupakan awal dari hancurnya penjajah ‘Israel’.
Mengenai klaim bahwa penjahat berhasil membebaskan 1 tawanan tentara perempuan, Abu Ubaidah menjelaskan bahwa tidak ada sampai saat ini yang sampai pada lokasi tawanan Al Qassam. Mereka masih berada dalam penjagaan.
Abu Ubaidah juga menyampaikan bahwasannya pihaknya akan membebaskan tawanan dari beberapa negara lainnya, karena tidak ada perlunya untuk mempertahankan mereka sebagai tawanan.
Korban jiwa turut dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant. Dia mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan pasukan “dalam skala besar, jauh di dalam Jalur Gaza” pada hari Selasa.
“Ada pertempuran melawan pasukan yang beroperasi [di Gaza] dan hasil serta pencapaian di medan perang sangat tinggi. Sayangnya, dalam perang, ada juga harga, dan harga pada hari terakhir adalah harga yang mahal. Meskipun demikian, kami juga bertekad untuk melanjutkan dan menang,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari ini, penjajah ‘Israel’ mengumumkan bahwa hanya dua tentara mereka tewas di Gaza dan dua lainnya terluka parah dalam pertempuran. Namun, korban di pihak “Israel” diyakini lebih besar dari yang diungkapkan mereka. (sumber: hidayatullah)