Serangan Bom di Islamabad Tewaskan Puluhan Polisi Pakistan

Sedikitnya 20 polisi Pakistan tewas dalam sebuah ledakan di dekat sebuah pos polisi di ibukota Pakistan, Islamabad, Minggu (6/7). Ledakan yang diduga memang menargetkan aparat kepolisian Pakistan itu terjadi hanya beberapa ratus meter dari lokasi tempat warga kota yang sedang melakukan aksi massa memperingati satu tahun serangan ke Masjid Merah (Masjid Lal) di Islamabad.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Rahman Malik mengatakan, aksi unjuk rasa itu secara keseluruhan berlangsung aman dan tertib, kemudian terjadi serangan bom bunuh diri dengan target aparat keamanan. Pakistan memang menurunkan ribuan polisi untuk menjaga keamanan di sekitar di Masjid Merah tempat massa berkumpul. Mereka juga memasang blokade dan pagar berduri agar kendaraan tidak melewati lokasi itu dan menggunakan alat detektor untuk memeriksa para pejalan kaki yang lewat.

Televisi-televisi Pakistan menayangkan situasi di lokasi kejadian beberapa saat setelah ledakan. Para polisi yang tewas dan luka-luka bergelimpangan, seragam mereka robek-robek dan terlihat genangan darah di mana-mana. Mobil-mobil ambulan yang datang, langsung memberikan pertolongan dan mengangkut para korban ke rumah sakit terdekat.

"Kami sedang main cricket di taman dekat lokasi kejadian, lalu kami mendengar suara ledakan yang memekakan telinga. Kami melihat sejumlah aparat kepolisian tergeletak. Saya dan beberapa teman membawa mereka ke rumah sakit, tapi mereka meninggal di perjalanan, " kata Shaqeel Ahmad, seorang saksi mata.

Saksi mata lainnya mengatakan, pelakunya adalah seorang laki-laki yang usianya sekitar 30 tahunan. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tapi sejumlah kalangan di Pakistan mengatakan, serangan ini dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak mau memulihkan hubungan dengan pemerintah.

Pengamat politik Imtiaz Gul menduga serangan itu dilakukan oleh kelompok Taliban yang berada membangun basisnya di perbatasan Pakistan-Afghanistan. "Mereka memberikan indikasi yang jelas, bahwa mereka ada di Islamabad, Lahore dan kota-kota besar lainnya. Mereka juga ingin menyampaikan pesan, akan melakukan pembalasan jika dalam pembicaraan dengan pemerintah Pakistan, mereka diperlakukan tidak ada dan tawanan-tawanan mereka tidak dibebaskan, " papar Gul.

Sementara Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengutuk aksi serangan itu dan memerintahkan dilakukannya penyelidikan. "Insiden-insiden seperti ini bertentangan dengan ajaran Islam, " tukasnya. (ln/aljz)