Serangan udara AS yang diarahkan ke kota Kobane sebabkan sekitar 50 mujahidin Negara Islam gugur dalam 24 jam terakhir , lembaga monitor peperangan mengatakan Minggu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menjelaskan jumlah pejuang IS yang gugur kali ini sebagai salah satu yang tertinggi sejak melancarkan serangan di kota strategis Kobane di perbatasan Turki pada bulan September.
Sementara itu, koalisi pimpinan AS pada Sabtu juga melakukan setidaknya 30 serangan udara di provinsi utara Raqqa, Observatorium melaporkan.
Serangan udara menghantam basis IS di pinggiran utara kota Raqqa.
Wilayah yang terkena serangan termasuk bekas pangkalan Divisi ke-17 rezim Suriah, yang direbut oleh IS pada bulan Juli, kata Observatorium.
Pertempuran juga terjadi antara mujahidin dan pasukan rezim Assad di Aleppo.
Monitor yang berbasis di Inggris mengatakan pemberontak menembakkan alat peledak buatan sendiri dengan menggunakan tabung gas yang dapat lebih merusak sasaran daripada mortir biasa.
Aleppo telah terbagi antara kendali mujahidin di sisi timur dan rezim mengendalikan sisi barat kota itu, pembagian wilayah tersebut terkotak sejak pertengahan 2012.
Sejak akhir tahun 2013, angkatan udara Suriah telah sering menjatuhkan bahan peledak yang dikemas dengan “drum barel (Birmil).” Serangan bom barel telah membunuh beberapa ribu orang di provinsi Aleppo, menurut Observatorium. (Atby/Dz)