Sekitar 365 orang tewas di Irak selama September dan menjadikan bulan lalu sebagai periode paling berdarah selama lebih dari dua tahun, kata pemerintah.
Korban sipil yang tewas mencapai 182 sipil, dan polisi berjumlah 88 orang serta 95 tentara dalam berbagai serangan di seluruh Irak, menurut data resmi.
Angka ini disusun oleh kementerian kesehatan, kementerian dalam negeri dan pertahanan Irak.
Lebih dari 100 orang meninggal tanggal 9 September dalam serangan bom dan tembakan terhadap warga syiah yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok sunni yang dikaitkan dengan al-Qaidah.
Dan pada hari Minggu (30/09), paling tidak 32 orang tewas dalam serangan bom mobil dengan sasaran pasukan keamanan dan warga syiah di seluruh negara.
Data pemerintah menunjukkan 683 orang -453 warga sipil, 110 polisi dan 120 tentara- terluka selama bulan September.
Statistik itu menunjukkan bulan September sebagai periode yang paling berdarah sejak Agustus 2010.
Dalam periode itu 426 orang tewas dan 838 terluka dalam berbagai serangan.
Walaupun kekerasan menurun di Irak sejak puncaknya tahun 2006 dan 2007, serangan meningkat lagi setelah penarikan pasukan Amerika Seriakt dari negara itu akhir tahun lalu.
Dalam bulan-bulan terakhir ini, serangan meningkat lagi, terutama melalui pemboman.(fq/bbc)