Gelombang kekerasan masih terus melanda Negeri Seribu Satu Malam, Irak. Dalam satu bulan, sepanjang Januari 2007, jumlah warga sipil Irak yang tewas mencapai dua ribu orang. Data ini disampaikan Kementerian Dalam Negeri Irak.
Dalam penghitungan resmi pemerintah Irak disebutkan, jumlah masyarakat sipil yang menjadi korban kekerasan di Irak adalah 1.992 orang pada bulan Januari kemarin. Jumlah ini berarti lebih tinggi ketimbang jumlah kematian di bulan Desember 2006 yang angkanya mencapai 1.930 orang.
Masih menurut informasi Kementerian Dalam Negeri Irak, para korban meninggal itu umumnya karena aksi ‘terorisme’ yang dilakukan kelompok tertentu. Dan yang lebih memprihatinkan adalah, jumlah dua ribuan orang itu, belum termasuk mayat-mayat tak dikenal yang jenazahnya tergeletak di jalan-jalan kota Baghdad. Jasad para korban itu, menurut informasi Kementerian Dalam Negeri Irak, banyak ditemukan setiap hari di Baghdad sebagai akibat aksi pembersihan etnik dari perseteruan antara kelompok Syiah dan Sunni.
Tentang jumlah milisi bersenjata yang terbunuh dalam bulan Januari saja, menurut Kementerian Dalam Negeri Irak, ada 590 orang. Jumlah ini bahkan lebih banyak ketimbang jumlah kematian milisi bersenjata selama satu tahun sebelumnya. Angka tersebut kebanyakan meliputi para korban meninggal akibat kontak senjata antara militer Irak pemerintah dan milisi bersenjata yang tak diketahui afiliasinya, di kota Nejef. Dalam kontak senjata itu, disebutkan 260 anggota milisi bersenjata menemui ajalnya.
Sebelum ini, PBB yang mengambil data dari Kementerian Kesehatan Irak, menyampaikan jumlah korban sipil yang tewas di bulan Desember adalah 2.914 orang, sedangkan di bulan November 3.462 orang. Total korban meninggal di Irak, versi PBB adalah 34 ribu orang lebih sepanjang tahun 2006.
“Sebanyak 34.452 orang sipil Irak menjadi korban meninggal dalam berbagai aksi kekerasan di Irak sepanjang 2006. Ditambah 36 ribu orang lainnya yang terluka. Jumlah ini sama dengan sekitar 100 orang setiap harinya mati di Irak sepanjang 2006.
Jumlah korban meninggal yang disampaikan PBB, tiga kali lipat dari apa yang disampaikan pemerintah Irak. (na-str/iol)