Sepanjang tahun 2006 sampai bulan Mei kemarin, sekitar 6.000 warga Irak tewas sia-sia akibat berbagai aksi kekerasan. Angka tersebut dikeluarkan kementerian kesehatan Irak berdasarkan jumlah jenazah yang diterima di kamar mayat utama di kota Baghdad.
Jumlah warga Irak yang tewas meningkat setiap bulannya. Pada bulan Januari korban tewas yang masuk kamar jenazah berjumlah 1.068 orang, Februari 1.110 orang, Maret 1.294 orang, April 1.155 Mei 1.398 orang. Mayoritas adalah korban pembunuhan akibat pertikaian sektarian.
Jumlah korban tewas yang masuk ke kamar mayat di Baghdad sepanjang tahun 2006 ini diberitakan oleh dua koran lokal Irak dan dibenarkan oleh sejumlah sumber resmi yang tidak bersedia disebut namanya dengan alasan isu ini sangat sensitif.
Wartawan BBC di Andrew North di Baghdad mengatakan keengganan pejabat pemerintah memberikan informasi detil tentang jumlah korban ini, karena khawatir akan memicu ketegangan sektarian yang lebih buruk lagi.
Sejumlah pengamat mempekirakan, jumlah korban tewas bisa jadi lebih besar. North melaporkan, tak banyak yang percaya jumlah korban tewas lebih dari 6.000 orang, karena banyak korban kekerasan yang tewas di dan sekitar Baghdad yang tidak dibawa ke kamar mayat atau mayatnya tidak pernah ditemukan.
PM Irak Bebaskan Tahanan
Sementara itu, PM Irak Nuri al-Maliki mengumumkan pembebasan 2.500 tahanan dari penjara-penjara AS dan penjara Irak, mulai hari ini, Rabu (7/7). Maliki mengatakan, langkah ini merupakan pertanda ‘rekonsiliasi nasional.’ Ia berharap, pengumuman pembebasan ribuan tahanan ini akan membantu upaya merangkul kembali kalangan Sunni dan mengurangi dukungan mereka terhadap kelompok pemberontak.
Sumber-sumber pejabat di Irak mengungkapkan, sebagian besar tahanan yang dibebaskan memang dari kalangan warga Sunni Arab. Wakil Presiden Irak, Tariq al-Hashemi yang berasal dari komunitas Sunni disebut-sebut sangat berperan untuk memutuskan tahanan mana saja yang akan dibebaskan.
Lebih lanjut Maliki menyatakan, tahanan yang akan dibebaskan tidak termasuk para tahanan pendukung Saddam Hussein atau mereka yang terlibat dalam pertumpahan darah di Irak. (ln/bbc)