"Setiap hari adalah perjuangan berat untuk tetap hidup. Kami benar-benar ingin pulang ke rumah. Kami semua lemah dan sakit. "
Itulah penggalan kalimat yang disampaikan seorang perempuan yang mengklaim sebagai salah satu dari 21 warga Korea Selatan yang saat ini masih ditawan Taliban di Afghanistan. Perempuan itu mengaku bernama Lim Hyun-joo, 32 tahun, berprofesi sebagai perawat.
Lim meminta pertolongan Sekretaris Jenderal PBB yang juga asal Korea Selatan Ban Ki-Moon lewat telepon yang disiarkan radio Voice of America. Lim memohon Ban Ki-Moon agar segera melakukan sesuatu untuk membantu membebaskan semua tawanan.
Lim yang bisa berbahasa Dari-bahasa lokal di Afghanistan dan menjadi guide dalam kelompoknya, dalam sambungan telepon yang disiarkan VOA bicara dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Kami orang-orang yang tidak berdosa. Kami datang ke sini untuk membantu mereka (orang-orang Afghanistan), tapi sekarang kami semua sakit. Yang terhormat Sekretaris Jenderal Ban Ki-Moon, tolong selamatkan kami… Kami tidak ingin mati, " kata Lim menghiba. Sejauh ini, keaslian suara di telepon tersebut belum bisa diverifikasi.
Sementara itu, tim dokter Afghanistan hari Minggu (5/8) memberikan bantuan obat untuk para tawanan. Obat-obat bantuan itu, dijatuhkan dari pesawat di wilayah gurun pasir Qarabagh di provinsi Ghazni, sesuai perintah Taliban.
Kepala sebuah klinik di Aghanistan Muhammad Hashim Wahaj mengatakan, tim nya sudah mengirimkan bantuan obat senilai lebih dari 1. 200 dollar, berupa antibiotik, vitamin, dan obat-obatan pengurang rasa sakit.
Ia mengatakan, pengiriman bantuan obat-obatan itu sebenarnya sangat beresiko tinggi. "Tapi kami harus mengambil resiko itu karena ini masalah kemanusiaan, " katanya. (ln/aljz)