Seorang laki-laki dengan menggunakan senjata standar militer, melepaskan tembakan ke arah puluhan orang yang sedang berada di Islamic Center di kota Lausanne, Swiss.
Insiden yang terjadi Senin (12/11) malam menyebabkan satu orang mengalami luka serius. "Laki-laki itu melukai satu orang sebelum para pengunjung di Islamic Center meringkus laki-laki tersebut, " kata polisi dan keterangan resminya.
Menurut juru bicara kepolisian Jean-Chrisophe Sauterel, laki-laki bersenjata itu masuk ke gedung Islamic Center dan melepaskan tembakan ke arah puluhan orang yang sedang berkumpul di ruang salat. Sejauh ini, belum diketahui apa motif serangan itu.
Sistem militer di Swiss mengizinkan para tentaranya untuk membawa senjata dan amunisinya ke rumah. Sistem ini sebenarnya menjadi kontroversi di Swiss, mengingat banyaknya kasus serangan dengan senjata api dan tigginya tingkat bunuh diri di rumah dengan menggunakan senjata milik militer.
Sementara itu, serangan terhadap warga Muslim itu, bukan insiden yang pertama. Pada tahun 2004, masih di Lausanne seorang laki-laki menyerang seorang imam Muslim dengan pisau dan melukai tiga orang lainnya di Islamic Center. Penyerangnya bebas dari hukuman, karena hakim pengadilan menyatakan pelakunya mengalami gangguan jiwa.
Dari 7, 4 juta populasi penduduk Swiss, 340. 000 di antaranya adalah warga Muslim yang mayoritas keturunan Turki. Islam menjadi agama kedua terbesar di Swiss setelah Kristen. (ln/iol)