Sebuah keluarga Muslim sangat terkejut ketika seorang sopir bis setempat menolak untuk melanjutkan mengemudikan bis, kecuali perempuan dari keluarga Muslim tersebut yang menggunakan hijab turun dari bis.
Koran Århus Stiftstidende melaporkan perempuan yang bernama Houria Nouioua bersama suami dan tiga anaknya yang masih kecil. Sopir bis memberitahu bahwa ia tidak dapat melanjutkan perjalanan bis tersebut karena perempuan itu memakai Niqab – pakaian Muslim berupa cadar yang menutup wajah.
"Sopir bis itu mengatakan bahwa aturan di Denmark tidak boleh membawa penumpang yang memakai tutup muka," kata Mohamed Belgacem – suami dari perempuan itu. "Saya sangat terkejut karena istri saya tidak dapat melanjutkan perjalanan dengan bis itu. Saya telah tinggal di Denmark selama 12 tahun dan tidak pernah mengalami hal-hal seperti ini."
Bis dari perusahan Arriva tersebut tetap berhenti di halte selama 15 menit sementara penumpang lain akhirnya menjadi terlibat dalam insiden itu , mereka merasa dibuat gusar atas kelakuan pengemudi bis.
"Ini jelas-jelas sebuah bentuk rasisme dan diskriminasi," kata seorang penumpang perempuan yang berada dikantor pusat bis Arriva dan berbicara kepada petugas disana meminta supaya sopir bis mau menerima penumpang muslim.
Martin Wex, humas dari perusahaan bis Arriva mengatakan sopir bis itu tidak akan ditindak karena kasus ini bukan persoalan rasial hanya masalah kesalahpahaman saja.
"Sopir bis Arriva tersebut mengatakan, dia mendengar kalau menggunakan penutup muka dalam aksi demonstrasi terlarang di Denmark dan dia berpikir hal itu juga sama dengan di dalam bis," kata Wex.
Persoalan ini akan dibuat aturannya secara jelas dalam majalah karyawan berikutnya, sehingga para sopir tidak akan bingung lagi sehingga terjadi kesalahpahaman seperti itu, Wex menambahkan.(fq/cphpost)