Seorang muslim menolong tiga orang Yahudi yang dikeroyok oleh sekelompok orang, yang merasa tidak senang ketika salah seorang Yahudi itu mengucapkan "selamat hari Hanukkah."
Peristiwa yang terjadi pada hari Jumat, pekan kemarin kini sedang diselidiki Kepolisian New York yang membidangi kejahatan-kejahatan bernuansa rasial.
Dalam keterangan pers hari Rabu (12/12), juru bicara ketiga Yahudi itu, Toba Hellerstein mengatakan, perselisihan yang terjadi di kereta bawah tanah Q berawal ketika seseorang mengatakan "selamat natal" dan dijawab oleh salah seorang kliennya yang Yahudi, bernama Walter Adler dengan kata "selamat Hanukkah. "
Menurut Adler, ketika ia mengucapkan kata "selamat Hanukkah" muka orang tadi berubah seolah-olah ia mengatakan sesuatu yang buruk tentang ibu orang itu. Kemudian, dua orang perempuan yang satu kelompok dengan laki-laki yang marah tadi, mulai melontarkan kata-kata anti-Yahudi. Setidak ada 10 orang dalam kelompok itu.
Salah seorang dari kelompok itu mengatakan, "Oh, Hanukkah. Hari di mana Yahudi membunuh Yesus, " kata Hellerstein menirukan. Ketika Adler berusaha, seorang laki-laki dalam kelompok itu tiba-tiba meninjunya.
Melihat itu, seorang penumpang-mahasiswa Muslim asal Bangladesh-Hassan Askari menolong Adler. Askari pun ikut di maki-maki oleh kelompok tadi.
"Seorang warga Muslim Amerika menyelamatkan kami, sementara orang lain dari komunitas kami yang ada dalam kereta, sama sekali tak melakukan sesuatu, " ujar Adler.
Ketika perkelahian terjadi, Adler menarik rem darurat dan kereta berhenti di stasiun DeKalb Avenue. Polisi segera turun tangan naik ke kereta.
Juru bicara kejaksaan distrik Brooklyn, SAndy Silverstein, sepuluh orang pelaku pengeroyokan yang usianya antara 19 dan 20 tahun sudah ditangkap, termasuk Askari. Namun ia dibebaskan setelah Adler mengatakan pada polisi bahwa Askari bukan anggota kelompok yang menyerangnya.
Adler sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Long Island karena luka-luka yang dideritanya. Menurut Silverstein, pengadilan terhadap 10 orang yang mengeroyok Adler akan berlangsung pada 7 Februari tahun depan dengan tuduhan, penyerangan, percobaan pelecehan, membuat onar dan bertindak tidak sopan.
Sementara hasil penyelidikan Kepolisian New York akan menentukan apakah para tersangka akan dikenai tuduhan kejahatan bernuansa kebencian ras. (ln/cnn/Islamicity)