Seorang Imam London Central Mosque, saat ini terbaring tak berdaya dan terluka parah setelah dianiaya oleh seorang pria kulit putih berdarah Irlandia. Polisi sudah menahan pria kulit putih tersebut yang berumur 40 tahun, dengan tuduhan penyerangan dan penyiksaan pada pertengahan Agustus silam.
Jurubicara kepolisian London mengatakan, mereka tak bisa menjerat pria Irlandia ini dengan tuduhan penyerangan berdasarkan kebencian rasial. Namun Direktur Masjid, Ahmad Dubayan mendesak aparat keamanan London mengembangkan kasus ini ke arah kebencian yang bermotif agama.
Ahmad Dubayan percaya bahwa penyerangan atas salah satu imam masjid mereka didasari oleh sentimen anti-Islam yang memang akhir-akhir ini kembali menguat di Inggris, terutama di London. ”Media di Inggris telah menyuburkan atmosfer anti-Islam dan akhirnya memicu orang-orang seperti pria Irlandia ini untuk melakukan serangan-serangan pada komunitas Muslim di Inggris, ” tegas Ahmad Dubayan.
Muslim Council of Britain juga mensinyalir hal yang sama. Setidaknya, menurut lembaga ini, kejahatan-kejahatan di Inggris akhir-akhir ini meningkat dan yang menjadi korban adalah komunitas Muslim. “Sudah sangat jelas sekali bahwa saat ini iklim diskriminasi dan kebencian terhadap warga Muslim di Inggris tumbuh dengan pesat tanpa ada penanganan secara khusus oleh pemerintah, dan hal ini sangat mengkhawatirkan kami, ” kata jurubicara Muslim Council of Britain.
Imam Masjid London, 58 tahun, yang mengalami penyerangan tak ingin namanya disebut dalam pemberitaan. Media Muslim News hanya menceritakan, pada hari Jum’at seorang pria berkulit putih dengan mengenakan aksesoris salib besar menemuinya dan mengaku ingin memeluk Islam. Sang imam menawarkan dan mencarikan jadwal yang sesuai, serta memberikan penjelasan tentang apa itu Islam.
Tapi tiba-tiba, pria tersebut berdiri dan melayangkan tinjunya ke wajah sang imam sambil memaki-maki. Ia terus memukuli sang imam sampai ia berjungkal tak berdaya di lantai masjid. Menurut keterangan sang imam, pria tersebut berdiri di atas tubuhnya lalu menusuk-nusuk mata sang imam dengan kedua jarinya. Penyerangan-penyerangan seperti ini kerap terjadi di Inggris terutama pasca peledakan bandar udara Glasgow beberapa waktu lalu.(rz/Herry Nurdi)