Seorang Imam, ayah dan saudaranya ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di wilayah Dagestan Rusia.
Penyerang menembak mati imam dan dua kerabatnya tersebut saat ia melaju dengan mobilnya menuju masjid untuk shalat subuh di wilayah bergolak Dagestan Rusia di Kaukasus Utara pada hari Selasa kemarin (30./10), seorang pejabat kementerian dalam negeri mengatakan.
“Orang tak dikenal menembaki mobil Kalimulla Ibragimov ketika ia dan dua kerabatnya menuju masjid Derbent untuk shalat subuh,” juru bicara kementerian dalam negeri Dagestan Fatina Ubaidatova mengatakan kepada AFP.
Ibragimov berada di mobil bersama ayah dan saudaranya ketika mereka diserang di kota Laut Kaspia Derbent sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat, kata Komite Investigasi Dagestan, dikutip oleh kantor berita RIA Novosti.
“Para penyerang melarikan diri menggunakan mobil setelah melakukan penembakan,” kata Komite Investigasi dalam sebuah pernyataan.
“Menurut informasi awal, Karimulla Ibragimov, 49 tahun, adalah seorang imam,” kata badan investigasi utama, menambahkan bahwa pihak keamanan telah membuka penyelidikan atas terbunuhnya sang imam tersebut.
Sedangkan orang tua yang tewas dalam serangan itu, diyakini merupakan ayah Ibragimov, adalah 82, televisi Rusia melaporkan.
Sebuah sumber penegak hukum mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa Ibragimov menjadi imam tidak resmi di masjid tempat ia sering berkhotbah.
Ia dilaporka memilin ideologi Islam yang dianggap fundamentalis Salaf, lapor kantor berita RIA Novosti
Surat kabar Rossiiskaya Gazeta mengatakan bahwa Ibragimov “mengajarkan Islam bergaya Wahhabi”, yang tidak disukai oleh pihak berwenang Rusia.
Situs mujahidin Kaukasus, Kavkaz Center dalam pernyataannya mengatakan bahwa Ibragimov sebagai seorang “syahid” dan mengatakan Ibragimov adalah “lawan ideologis berbagai sekte penyembah berhala yang ada di Dagestan.”(fq/afp)