Selama menduduki Afghanistan , ungkap JK, Amerika Serikat telah mengeluarkan biaya dua triliun dollar. Angka itu setara hampir Rp30 ribu triliun alias 12 tahun APBN Indonesia. Karena itu selama ini rezim Afghanistan tenang-tenang saja, sebab mereka dibiayai Amerika Serikat.
Agar perekonomian Afghanistan berjalan, maka Taliban ingin memperbaiki hubungan internasionalnya. “Dia tidak akan sibuk bicara ideologi, tapi bagaimana menjalankan negaranya,” kata JK.
Selain itu, JK juga menegaskan dirinya tidak khawatir atas glorifikasi kebangkitan Taliban akan membangkitkan sel tidur teroris di Indonesia.
“Saya tidak khawatir itu, apakah 1996 (kemenangan pertama Taliban , red) lalu ada pengaruhnya kan nggak pengaruh. Yang ada pengaruhnya itu ISIS dan Al-Qaeda, itu sudah bukan dari sana,” pungkas JK. (msn/int)