Agresi Israel mulai menjalar ke Tepi Barat. Tentara Zionis itu mengepung sebuah pos polisi di Ramallah, Senin (3/7) tengah malam dan menangkap dua warga Palestina yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan seorang pemukim warga Israel pekan lalu.
Sedikitnya 15 kendaraan perang dan dua buldoser dikerahkan untuk melakukan pengepungan itu. Lewat pengeras suara, tentara Israel memerintahkan polisi menyerahkan kedua tersangka. Sejumlah aparat keamanan mengungkapkan, tentara Israel juga menembaki pos polisi karena kedua tersangka tidak segera menyerahkan diri.
Versi juru bicara militer Israel menyatakan, tentara Zionis itu mengepung sebuah gedung di mana ‘pembunuh Eliahu Asheri’ bersembunyi’. Eliahu adalah pemukim warga Israel berusia 18 tahun yang diculik para pejuang Palestina. Setelah beberapa hari diculik, mayatnya ditemukan di sebuah tempat di Tepi Barat pada Kamis, pekan kemarin. Peristiwa ini makin menambah ketegangan antara Israel dan Palestina.
Komite Pertahanan Populer, menjadi salah satu kelompok pejuang Palestina yang mengklaim telah menculik dan membunuh warga Israel itu.
Sementara itu, pada Selasa (4/7) dini hari, pesawat tempur Israel kembali menembakkan misilnya ke utara Gaza, menewaskan satu orang warga Palestina dan dua orang terluka.
Militer Israel mengatakan, pihaknya menembakkan misil itu ke kelompok pejuang Palestina yang menurut militer Israel sedang memasang senjata-senjata peledak di wilayah-wilayah di mana pasukan Israel berada.
Pesawat tempur Israel juga menembakkan misilnya ke gedung universitas Islam di kota Gaza yang dicurigai menjadi basis pertahanan Hamas. Gedung universitas yang diduga menjadi tempat bertemu para mahasiswa Hamas itu rusak berat.
Sebelumnya, pada Senin tengah malam kemarin, pasukan Israel juga melakukan penyerbuan ke sebuah kantor Hamas di Nablus.
Aksi kekerasan yang dilakukan Israel ke wilayah Palestina di Gaza dan Tepi Barat makin intensif seiring dengan penempatan pasukan Israel di wilayah paling utara Jalur Gaza. Israel menyiagakan pasukannya untuk sewaktu-waktu melakukan serangan masif ke Jalur Gaza, jika seorang tentaranya yang diculik tidak juga dibebaskan. (ln/aljz)