Seorang anggota Kongres AS, meminta enam orang pendeta untuk menggelar sejumlah program televise di AS, dan segera mengungkapkan bagaimana para pendeta mengalokasikan dana milyaran dolar dari dana sumbangan yang diterima gereja mereka dari jamaahnya.
Permintaan ini muncul setelah beredarnya isu soal laporan saluran dana dari para pendeta yang sangat besar, di mana salah satu mereka bisa disebutkan mampu mengeluarkan dana lebih dari 23 juta dollar dan mereka juga memiliki sejumlah pesawat jet khusus serta beberapa mobil Roll Royce yang harganya pasti selangit.
Senator Charles Grassley’s dari Partai Republik, menerangkan kepada kantor berita AS, bahwa sejumlah data yang ia sampaikan pada hari Senin (12/11) menyebutkan tuntutannya menginvestigasi aliran dana yang dihimpun para pendeta melalui sejumlah gereja besar di AS. Dana tersebut, tidak tersentuh pajak. Itu dilakukannya, karena dirinya sendiri adalah anggota penting dalam Komisi Keuangan Kongres AS.
“Penyelidikan ini bagian dari perhatian Grassley’s yang panjang terkait keuangan sejumlah organisasi yang tidak terkena pajak, untuk bisa dibeberkan secara jelas kepada para donator, ” jelas laporan tersebut.
Untuk pertama kali, Grassley’s akan mengkhususkan enam pendeta terkenal di AS lebih dahulu. Menurutnya, ia telah menerima banyak laporan dari masyarakat tentang pengelolaan dana gereja yang tertutup dan tidak dibuka untuk publik. “Saya mengikuti laporan masyarakat itu sudah lama. Keluhan masyarakat itu terkait dengan Dewan Pengelola Gereja yang tidak independen karena ternyata mereka memiliki gaya hidup mewah, ditambah tempat tinggal, fasilitas mewah seperti pesawat khusus bahkan mobil Roll Royce, ” ujar Grassley’s.
Ia juga menyebutkan, dirinya tidak ingin memunculkan sensasi atau masalah dalam hal ini. Ia merasakan apa yang dilakukan adalah bagian dari tanggung jawab di hadapan para donator dan para pembayar pajak sehingga masalah ini memang harus diusut. “Orang yang menyalurkan dana harus mengetahui ke mana dana mereka disalurkan sesuai yang mereka inginkan, dan itu harus sesuai dengan undang-undang perpajakan, ” jelasnya.
Dana-dana gereja selama ini memang menyimpan banyak misteri. Sebagian orang menganggap dana itu sebagai dana suci yang tak mungkin diutak utik. Organisasi independent di AS yang memantau beberapa gereja menyebutkan, “Hak para donator mengetahui ke mana gereja menyalurkan dana mereka, karena dana mereka dianggap sebagai dana suci, tapi jelas dana suci itu tidak boleh diperuntukan untuk konsumsi pribadi pengelola gereja. ”
Para aktifis organisasi itu juga menyampaikan laporan bahwa ada 24 gereja sekaligus pendeta gereja yang memiliki hak prerogatif tidak mempublikasikan uang yang mereka punya secara regular. Misalkan saja, disebutkan dalam laporan mereka, bahwa Pendeta Benny Hinn yang memiliki kedudukan sebagai orang yang bisa memberikan mu’jizat kesembuhan bagi jamaah yang sakit, tinggal di sebuah istana seharga 10 juta dollar di pinggir pantai.
Ia juga memiliki pesawat khusus yang biaya perawatannya saja bisa mencapai 1, 5 juta dollar setiap tahunnya. Ia juga mempunyai mobil Mercedes seharga 80 ribu dollar. Ia juga disebutkan memiliki tim dana khusus yang memungut dana hingga 3.000 dollar dalam satu malam ketika ia berkunjung ke suatu tempat. Pendeta itu juga kedapatan kerap mengunjungi lokasi wisata mahal secara teratur seperti Hawai, sejumlah tempat di London dan sebagainya. (na-str/iol)