Akhirnya, militer AS mengizinkan para gay untuk terlibat dalam kemiliteran AS. Artinya, hak-hak yang sama akan didapatkan semua tentara homoseksual, dan mereka mulai menaruh harapan habwa Kongres pun akan meluluskan hal ini.
Sebuah laporan tentang hal ini menyebutkan bahwa 70 persen tentara percaya bahwa membatalkan aturan "jangan tanya, jangan bilang" akan memiliki efek besar, positif atau tidak, sementara 30 persen memprediksikan konsekuensi yang negatif.
Sebelumnya, 40 persen menentang perubahan dalam aturan itu, dan sekarang angka itu naik menjadi 46 persen di antara para marinir.
92 persen dari pasukan yang pernah bekerja dengan seorang rekannya yang gay mengatakan bahwa kemampuan unit mereka untuk bekerja sama sangat baik, baik, atau tidak baik ataupun tidak buruk alias biasa saja.
Laporan ini diharapkan bahwa komandan militer yakin bahwa tentara gay memiliki keinginan kuat untuk menyesuaikan diri dan merasa diterima oleh unit-unit mereka.
Survei tersebut didasarkan pada respon sekitar 115.000 pasukan yang ditanya oleh sebuah perusahaan survei independen. (sa/aljazeera)
