Hamas menyerukan para pejuang Palestina di Ghaza untuk menghentikan sementara tembakan roket dan mortir ke perbatasan Ghaza-Israel selama bulan Ramadhan. Seruan tersebut, menurut juru bicara Hamas untuk kemaslahatan warga Ghaza, karena perbatasan itu merupakan jalur pengiriman makanan dan kebutuhan lainnya ke wilayah Ghaza.
Menanggapi seruan Hamas, sejumlah faksi pejuang di Ghaza mengatakan bahwa mereka akan menghormati permintaan Hamas, namun mereka sama sekali tidak berencana untuk menghentikan tembakan roket ke wilayah Israel selama Ramadhan ini.
Pemimpin Jihad Islami Khader Habib mengatakan, kelompoknya akan mengkaji dulu seruan Hamas. Begitu juga sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, mereka mengatakan siap untuk mempertahankan Jalur Ghaza dari serangan-serangan Israel.
"Kami akan memberi pelajaran yang baru dan menyakitkan bagi penjajah" kata jubir al-Qassam Abu Ubaida.
Militer Israel mengklaim telah menerima dua serangan roket pada hari Kamis (13/9) pagi, tapi roket-roket itu tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan. Beberapa jam setelah itu, sebuah pesawat tempur Israel menembak sebuah kendaraan berisi empat pejuang Palestina di utara Jalur Ghaza. Hamas mengatakan, seorang anggota Jihad Islami mengalami luka-luka akibat serang itu.
Sejak Hamas menguasai Jalur Ghaza bulan Juni lalu, Israel menutup perbatasan-perbatasan utama yang menjadi pintu masuk ke wilayah Ghaza. Israel hanya membolehkan beberapa organisasi bantuan untuk Palestina melewati perbatasan-perbatasan antara lain Kerem Shalom, Nahal Oz, Erez dan Sofa. (ln/albw)