Sambutan dingin ditunjukkan Qatar, sekutu AS di kawasan Teluk atas rencana negeri Paman Sam itu untuk melakukan invansi ke Iran. Secara resmi Qatar menyatakan bahwa pihaknya tak akan ikut-ikutan, jika AS menyerang Iran yang dituduh AS sedang mengembangkan senjata nuklir.
"Kami tak akan pernah ikut-ikutan, dalam bentuk apapun, untuk ikut merusak Iran dari Qatar, " tegas Menlu Qatar Syaikh Hamd Bin Jasim Bin Jabir di sela-sela Konferensi Tahunan Keempat Finansial dan Penanaman Modal, di London, Inggris.
Menlu negeri yang akan menjadi tuan rumah Komando Pusat Tengah AS itu menambahkan, "Biarkan kami menginginkan untuk terus memecahkan masalah (nuklir Iran) ini, dengan cara diplomatik dan cara-cara damai. "
Saat ditanya apakah Qatar akan memberikan pangkalan militernya jika AS benar-benar melakukanserangan atas Iran, Menlu Jabir menolak untuk memberikan komentar. Hanya saja Menlu Qatar menjelaskan bahwa perang ini tak hanya akan berimbas di kawasan Timur Tengah, tapi juga di seluruh dunia.
Sebelumnya, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyerang Dewan Keamanan PBB yang pada Kamis (14/3) bersidang untuk membahas sanksi lebih keras lagi atas Iran yang menolak menghentikan pengayaan uraniumnya.
Persiden Iran berpendapat bahwa Dewan itu ilegal, dan apapun resolusi yang dihasilkan tetap sia-sia, dan tak dapat menghentikan pengayaan uranium ini.
Sementara Washington sendiri mengaku bahwa pihaknya berkeinginan untuk menyelesaikan masalah Iran secara diplomatik, tapi itu tak menafikan kemungkinan digelarnya operasi militer.(ilyas/iol)