Militer Turki melakukan perombakan di jajaran pejabat tingginya, setelah melakukan pertemuan tahunan Dewan Militer selama empat hari. Salah satu hasil penting pertemuan itu adalah penggantian kepala angkatan bersenjata Turki yang dijabat oleh Jenderal Yasar Buyukanit.
Dewan militer Turki memilih Jenderal Ilker Basbug, 65, sebagai pengganti Yasar. Basbug dikenal sebagai seorang sekular dan pernah mengenyam pendidikan militer di Nato Defence College. Tak heran jika ia sangat mendukung Nato dan mendukung hubungan yang solid dengan Israel.
Penunjukkan Jenderal Basbug sebagai kepala angkatan bersenjata Turki yang baru, diumumkan hari Senin kemarin bersamaan dengan pengumuman sejumlah nama baru yang akan menduduki berbagai posisi di kemiliteran Turki dan nama-nama pejabat militer yang akan pensiun. Dewan militer Turki diketuai langsung oleh Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan. Keputusan Dewan Militer itu akan diserahkan ke Presiden Abdullah Gul, untuk mendapatkan persetujuan.
Analis politik dari lembaga think-tank Eurasia Group, Wolfango Piccoli menilai perombakan di tubuh militer Turki kemungkinan akan meredam ketegangan antara sipil dan militer, namun perombakan itu akan membuat militer bisa melakukan tekanan politik yang lebih efektif.
Jenderal Basbug dianggap sebagai sosok yang paling menonjol di kemiliteran Turki saat ini. Menurut Piccoli, Basbug adalah sosok yang memiliki intelektualitas dan komitmen tinggi terhadap kalangan sekularis Turki. "Dibandingkan Buyukanit, Basbug dikenal lebih kalem dan penuh perhitungan, " sambung Piccoli.
Oleh rekannya Necati Ozgen-mantan jenderal yang pernah bekerja dengan Basbug di akademi militer Turki pada akhir tahun 1970-an-mengatakan, bahwa Basbug adalah sosok yang sangat disiplin dan berpengalaman di Nato. "Jangan harap ia akan bertoleransi dalam masalah terorisme, " kata Ozgen. (ln/aljz)