Sekjen Liga Arab Nabil al-Araby terbang ke Damaskus pada hari Rabu dalam upaya terakhir untuk menyelesaikan krisis politik Suriah di tengah kritikan dari pemerintah Arab karena gagal untuk mengakhiri tindakan kekerasan pemerintah terhadap para pengunjuk rasa yang menuntut reformasi di Suriah.
Minggu lalu Dewan Liga Araby meminta untuk menyampaikan kepada Assad rencana Arab untuk menyelesaikan krisis enam bulan tua negara itu.
Araby mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa diskusi dengan Presiden Bashar al-Assad dan Menteri Luar Negeri Walid al-Moallam akan fokus pada upaya-upaya diplomatik untuk mengakhiri gejolak di Suriah.
"Hasil diskusi akan menentukan apakah merupakan kesempatan terakhir Suriah atau tidak," katanya. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut atau membocorkan rincian rencana Arab.
Araby mengesampingkan pertemuan dengan kelompok oposisi Suriah selama perjalanan singkat ke Damaskus.
Setelah pertemuan darurat pekan lalu di Kairo, para menteri luar negeri Arab menyerukan diakhirinya pertumpahan darah di Suriah dan mengatakan mereka mendesak pengiriman Araby ke Damaskus dalam upaya untuk menyelesaikan masalah krisis yang terjadi di Suriah.
Dalam sebuah pernyataan menteri luar negeri negara-negara Arab juga mendesak pemerintah Suriah untuk merespon tuntutan demonstran melakukan "reformasi politik, ekonomi dan sosial." Suriah menolak pernyataan dan respon yang tertunda terhadap usulan pengiriman Araby.
Araby mengatakan ia akan melaporkan kembali kepada para menteri luar negeri Liga Arab. Para menteri mengatakan mereka akan bertemu lagi untuk mencoba untuk mendiskusikan strategi Arab tentang bagaimana untuk menangani krisis Suriah.
Organisasi yang berbasis di Kairo berperan dalam membuat resolusi PBB Maret menyerukan pengenaan zona larangan terbang di atas Libya, memungkinkan NATO untuk melaksanakan serangan terhadap rezim Muammar Qadhafi, yang sekarang tampaknya telah tersingkir dari pemerintahannya.
Dukungan Arab bisa membantu dalam upaya untuk mengisolasi rezim Assad dan memberikan dukungan politik bagi pengunjuk rasa Suriah dan gerakan-gerakan oposisi.
Protes di Suriah mulai Maret menyerukan kebebasan yang lebih, reformasi politik dan penyingkiran Assad. Lebih dari 2200 orang tewas sejak aksi protes dimulai. (mh/may)