Eramuslim – Jabhah Nusra, Al Qaeda Cabang Suriah sedang berduka pada Jumat setelah komandan militernya gugur dalam serangan udara koalisi kufar AS .
Mujahidin Abu Humam al-Shami, yang pernah lama berjihad di Afghanistan , bersama Jabhah Nusra telah mengontrol bagian wilayah barat laut Suriah, gugur oleh ledakan pada saat pertemuan komandan pada hari Kamis di provinsi Idlib.
Kelompok Jabhah Nusra, yang setia kepada penerus jalur Osama bin Laden, adalah salah satu dari dua kekuatan anti-Assad paling kuat di Suriah, setelah Mujahidin Daulah Islam .
Militer Suriah mengatakan telah melakukan serangan juga pada hari Kamis, yang juga menewaskan sejumlah pemimpin Nusra lainnya. Sebuah sumber militer Suriah mengatakan markas Al Nusra telah menjadi sasaran serangan udara.
Sumber dari mujahidin mengatakan ledakan hari Kamis adalah hasil dari serangan udara oleh koalisi pimpinan AS yang juga telah membom posisi Mujahidin Daulah Islam di Suriah. Koalisi pimpinan AS tidak hanya menyerang sasaran Daulah Islam tapi juga targetkan posisi Al Nusra.
Kelompok-kelompok jihad di medan perang segera mengusulkan kepada Jabhah Nusra agar cepat mengganti komandan terbunuhnya.
“Semua orang masih mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi kemarin. Dua pemimpin Al Nusra gugur dalam serangan udara koalisi AS di seminggu yang lalu, “kata komandan brigade Islam di Suriah utara.
“Pembunuhan Abu Humam adalah sangat signifikan … Tapi kelompok ini telah membangun sendiri dengan cara yang ketika salah satu pemimpin terbunuh maka tidak akan meninggalkan celah.” tambahnya.
Rami Abdulrahman, yang menjalankan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam perang di Suriah , mengatakan posisi Abu Humam adalah lebih penting daripada pemimpin keseluruhan Nusra Front, Abu Mohamad al-Golani. Ini akan berdampak bagi kelompok tersebut,” Abdurrahman menambahkan.
Seperti biasanya , Jabhah Nusra juga didaftarkan oleh AS sebagai organisasi teroris dan telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.
Kontak media di Jabhah Nusra tidak bisa dihubungi, Abdurrahman mengatakan kelompok tersebut tampaknya telah memerintahkan pengheningan media setelah mengumumkan kematian Abu Humam itu.
Abu Humam pernah menjabat sebagai pelatih militer untuk Al Qaeda di Afghanistan di salah satu kamp pelatihan utamanya di Kandahar. Kemudian, di Irak, ia melatih pemimpin Abu Musab al-Zarqawi, pendiri sayap al-Qaeda yang berubah menjadi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kemudian faksi militer tersebut berubah menjadi Daulah Islam. (Arby/Dz)