Sekarang Apa, Amerika?

Maju kena, mundur kena. Begitulah kiranya gambaran tentara NATO dan Amerika di Afghanistan sekarang ini. NATO dan pasukan AS sudah mengumumkan mereka akan segera membersihkan kantong-kantong perlawanan terakhir di Marjah. Kenyataannya, pasukan asing sekarang terjerat dalam perang yang panjang di Marjah.

Dari hari pertama operasi 13 Februari 2010, pasukan musuh belum mampu memperluas ke daerah lain kecuali Marjah, yang sengaja dievakuasi oleh kaum Mujahidin di awal operasi sesuai rencana taktis mereka untuk mengepung pasukan musuh. Ketika strategi pasukan asing yang baru menghadapi kegagalan, mereka secara konyol segera mengumumkan untuk membersihkan daerah.

Namun, sekali lagi realitas yang ada bertentangan dengan apa yang mereka klaim. Pasukan NATO dan AS meluncurkan operasi di provinsi Kunduz untuk mengurangi tekanan pada pasukan mereka di Marjah.

Tadinya, AS dan NATO mengira bahwa kaum Mujahidin akan mengirimkan beberapa kelompok pasukan dari Marjah ke distrik Chardaara, provinsi Kunduz. Dan klaim besar bahwa pasukan asing tentang operasi besar-besaran di provinsi Kandahar.

Semua upaya ini oleh AS dan NATO ditujukan untuk mengalihkan perhatian publik dunia dari Marjah dan mengurangi perlawanan Mujahidin. Namun kaum Mujahidin sama sekali tidak kekurangan tenaga kerja dan orang-orang bersenjata.Rakyat Afghan jelas sekali bersama kaum Mujahidin.

Setiap kali, Mujahidin membutuhkan orang, mereka mendapatkannya dari rakyat yang langsung bersedia begitu saja ketika itu juga. Rakyat Afghan tampaknya sadar bahwa para mujahidin adalah pelindung dan nilai-nilai nasional mereka.

Sebaliknya, kaum Mujahidin Afghanistan percaya Amerika dan sekutu akan selalu mencari dalih untuk melanjutkan pendudukan Afganistan.T erorisme, demokrasi, hak asasi manusia, hak-hak perempuan hanya sekadar slogan-slogan yang digunakan oleh kolonialisme Amerika untuk mencapai tujuan imperialis mereka di bagian dunia dan di Afghanistan. Banyak kasus penyiksaan terhadap tahanan di Guantanamo, Bagram, penjara Abu Gharib, kamp di Irak dan penjara rahasia di pangkalan militer di Afghanistan, mencolok dan brutal menunjukkan pelanggaran hak asasi manusia di Afghanistan dan Irak. (sa/qmmh)