Sejumlah pemuka agama dan ulama di Arab Saudi mendesak Kementerian Islam untuk menggelar penyelidikan di sejumlah rumah ibadah. Desakan itu muncul setelah halaman luar salah satu masjid di Kota Riyadh disalahgunakan menjadi tempat perakitan bom.
Pada Minggu pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menemukan bahan peledak dan perangkat-perangkatnya di sebuah masjid di Kota Riyadh. Oleh karena itulah, sejumlah ulama meminta Pemerintah Arab Saudi agar menghukum siapapun yang mengeksploitasi tempat ibadah dan menjadikannya sebagai pusat perakitan senjata.
“Mereka yang mencoba untuk mendestabilisasikan negara dan melawan aparat keamanan, sama saja dengan memberontak dengan Allah dan UtusanNya. Mereka harus dijatuhi hukuman seberat-beratnya,” ujar salah satu pemuka agama dan penasihat Kerajaan Arab Saudi, Syaikh Abdullah Al-Manie, seperti dikutip Al-Madinah, Selasa hari ini (28/8).
Para ulama juga menyambut kesuksesan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi yang berhasil menggagalkan plot teror di Riyadh dan melindungi warga. Akademisi dari Akademi Fiqih Arab Saudi juga sepakat bahwa, tempat ibadah tidak boleh digunakan untuk aktivitas subersif.
“Kementerian Islam harus memastikan, imam dan para muadzin agar memeriksa masjid-masjidnya secara teratur dan menyeluruh. Sehingga, fasilitas-fasilitas yang ada di masjid tidak dimanfaatkan untuk kegiatan subersif,” ujar ulama di Akademi Fiqih, Muhammad Al-Nojaimi.(fq/okezone)