Aparat keamanan Irak menangkap 35 orang pejabat tinggi di kementerian dalam negeri Irak yang dituduh berkomplot untuk melakukan kudeta terhadap perdana menteri Nouri al-Maliki. Diantara para pejabat yang ditangkap adalah Jenderal Ahmed Abu Raqeef, direktur urusan internal kementerian dalam negeri dan empat pejabat berpangkat jenderal lainnya.
Menurut kementerian dalam negeri dan Keamanan Nasional Irak, penangkapan dilakukan oleh pasukan anti-terorisme kantor perdana menteri dalam tiga hari belakangan ini. Menurut mereka, beberapa pejabat yang ditahan, secara diam-diam ingin menjadikan partai Baath-yang dulu dipimpin Saddam Hussein-sebagai partai yang kembali berkuasa di Irak. Sebagian yang tertangkap adalah anggota partai al-Awada, partai yang dinyatkan terlarang bersamaan dengan tumbangnya Saddam.
"Mereka yang tertangkap, sudah membuat rencana awal untuk menumbangkan pemerintahan Nouri al-Maliki yang terpilih secara demokratis," kata pejabat di kementerian dalam negeri dan Keamanan Nasiona Irak yang tidak mau disebut namanya.
Namun kantor al-Maliki menolak berkomentar atas penangkapan itu. Salah seorang penasehat Maliki mengatakan, mereka yang ditangkap terlibat dalam sebuah "konspirasi."
Isu seputar rencana kudeta terhadap al-Maliki pernah diulas harian Irak Al-Bayyna al-Jadidah pada bulan September lalu. Harian itu dalam laporannya menyebutkan para mantan anggota Partai Baath dan pendukung Saddam Hussein sedang merencanakan kudeta tak berdarah dengan dukungan AS, terhadap Nouri al-Maliki. Meski pemerintahan Nouri al-Maliki adalah pemerintahan dukungan AS, setelah AS berhasil menumbangkan Saddam. (ln/aby)