Presiden AS Barack Obama secara rahasia menulis surat untuk pemimpin tertinggi Syiah Iran untuk membahas kemungkinan kerjasama dalam memerangi militan Islam dan kesepakatan nuklir, dilaporkan media AS pada hari Kamis.
Obama mengirim surat bulan lalu untuk Ayatollah Ali Khamenei dan dijelaskan apa yang disebut sebagai “pertarungan bersama” melawan Sunni militan Negara Islam, Wall Street Journal mengatakan.
Iran, sebuah negara Syiah, dan Amerika Serikat secara tampil dipermukaan seolah olah tidak memiliki hubungan diplomatik sejak tahun 1979 ketika adanya penyerbuan kedutaan Amerika di Teheran dalam krisis penyanderaan 444 hari.
Tapi ada dunia semakin menyadari bahwa Iran – dan Washington memainkan peran politiknya di negara-negara seperti Irak dan Suriah.
Menolak untuk menyangkal atau mengkonfirmasi laporan itu, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan: “Saya tidak dalam posisi untuk membahas korespondensi pribadi antara presiden dan setiap pemimpin dunia.”
Dalam suratnya, Obama dikabarkan menekankan kepada Khamenei bahwa setiap kerjasama dalam memerangi militan ISIS akan tergantung pada kesepakatan nuklir yang komprehensif.
The Journal mengatakan hal itu diyakini sebagai surat keempat dari Obama untuk Khamenei sejak pemimpin Amerika mulai menjabat pada tahun 2009.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif serta kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Cathy Ashton di Oman pada hari Minggu untuk putaran baru pembicaraan nuklir. (Arby /Dz)