Shabbir Mansuri boleh jadi telah menjadi orang pertama yang peduli dengan pendidikan Islam bagi warga Amerika setelah seorang putrinya pulang kerumah dari sekolah dengan membawa sebuah buku yang yang tidak tepat dalam menjelaskan cara keluarga Muslim beribadah.
Dilain waktu ia menemukan buku lain yang menggunakan ilustrasi seekor unta untuk menggambarkan Islam dari masa ke masa.
Kecewa dengan standar nasional dan negara dalam hal sejarah, membuat Mansuri mendirikan sebuah dewan pendidikan Islam pada tahun 1990. Sebuah lembaga nirlaba, yang sekarang bernama "Institute on Religion and Civic Values (IRCV)" dan berbasis di Fountain Valley. Lembaga ini telah bekerja sama dengan para pendidik, penerbit dan pembuat kebijakan untuk memberikan perspektif yang benar berkaitan dengan materi-materi pendidikan yang berhubungan dengan seluruh agama-agama dunia.
Selama bertahun-tahun Mansuri menjadi terbiasa untuk keterbukaan lembaga dan keyakinannya terhadap publik. Namun sekarang ia menghadapi protes oleh aktivis lokal yang mengkhawatirkan tentang keterlibatannya dengan "propaganda Islam" di ruang kelas dan mengkaitkan hal tersebut dengan sekolah di distrik Fountain Valley, yang telah menyewakan ruang kantor kepadanya sejak tahun 1993.
Seorang anggota dari Mission Viejo lembaga nasional yang mengadvokasi perlawanan terhadap ancaman dari ‘Islam Radikal’, telah dua kali dalam sebulan ini memberi peringatan kepada kepala sekolah Fountain Valley School. Mereka mempresentasikan sebuah laporan yang berjudul "Islam in America’s Classrooms: History or Propaganda", yang mengambil contoh sebuah buku yang diduga menyampaikan propaganda Islam dan mengindentifikasi Mansuri serta organisasinya sebagai pelaku kejahatan.
"Mereka adalah lembaga utama yang memberitahukan buku apa yang harus dipakai berkaitan dengan Islam, menjual bahan-bahan pelajaran ke sekolah, memberikan pendidikan terhadap guru-guru dan memberi mereka materi pendidikan untuk pelajaran di kelas," kata Al Rowley seorang anggota dari Mission Viejo."Materi-materi pelajaran yang masuk ke dalam kelas tanpa ada pemerikasaan yang biasa dilakukan."
Mansuri dengan tegas menolak atas tuduhan bahwa lembaganya telah melobi pihak sekolah untuk mengindoktrinasi Islam di sekolah tersebut. Dia mendirikan lembaganya tersebut untuk mengambil bagian dalam diskusi dan meningkatan kemajuan pendidikan Amerika, bukan untuk mengkampanyekan agenda tertentu.
"IRCV telah diakui di masyarakat dalam urusan pengajaran mengenai agama-agama dunia," kata Mansuri."Hal ini memang merupakan konsen kami sejak lama berkaitan dengan kebebasan beragama, pluralisme agama dan praktek dari keimanan dalam kerangka sosial masyarakat."
"Saya bisa memahami aspek sejarah dari ketakutan mereka itu karena Islam adalah sebuah agama yang menentang ketuhanan Yesus Kristus," katanya. "Sejak peristiwa 9/11, menambah kompleksitas ketakutan mereka."(fq/ocregister)