British National Party (BNP) dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum karena membuat selebaran untuk keperluan kampanyenya yang berisi beirta bohong . Dalam selebaran itu, BNP menyatakan bahwa jumlah muslim di Inggris lebih banyak dibandingkan di Skotlandia.
BNP menyebarkan selebaran itu dengan cara meletakkannya di kotak-kotak surat warga di seluruh Skotlandia. Dalam selebaran tersebut, BNP juga menyatakan akan menghentikan pembangunan masjid dan mengingatkan akan adanya "banjir" imigran di Skotlandia.
Organisasi Hope Not Hate yang melaporkan BNP ke Komisi Pemilu atas selebaran tersebut. Juru Bicara Hope Not Hate mengatakan, masyarakat Skotlandia menolak kampanye BNP yang menyebarkan rasa kebencian dan informasi yang disebarluaskan BNP mengandung kebohongan.
Menurut data sensus terbaru, saat ini terdapat 2,4 juta Muslim di Inggris dan lebih dari 5 juta Muslim di Skotlandia. Dari 5 juta Muslim itu, 89 persen menyatakan bahwa mereka orang Skotlandia.
Praktisi hukum hak asasi manusia, Aamer Anwar menyatakan, selebaran yang dibuat BNP bisa membuat komunitas Muslim merasa terintimidasi. Ia menyerukan warga muslim untuk segera lapor ke polisi jika merasa diri mereka terancam.
"Tindakan BNP bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap kehidupan damai di masyarakat. Kampanyenya rasis mereka adalah omong kosong, yang tidak akurat sama sekali dan hanya ingin membuat orang ketakutan," kata Anwar.
Sementara itu, juru kampanye BNP di Skotlandia Gary Raikes mengklaim bahwa mereka sudah memeriksa isi selebaran itu, dan menanyakan apakah penghitungan jumlah muslim di Inggris Raya sudah akurat, sebelum selebaran itu disebar ke masyarakat. (ln/SH)