Jika selama ini kubu Fatah di Palestina diidentikkan dengan kelompok Mahmud Abbas yang rela menjadikan dirinya komprador Zionis-Israel, maka hal ini tidak seluruhnya benar. Kelompok Mahmud Abbas hanyalah segelintir elit dalam organisasi peninggalan Yaser Arafat yang kebetulan tengah berada di pucuk pimpinan organisasi tersebut.
Tidak semua faksi dan pendukung Fatah mengamini sepak-terjang Abbas dan komplotannya yang demi segepok dollar rela menjual harga diri rakyat Palestina. Sayap militer kelompok Fatah, Brigade Al-Aqsha, termasuk yang sering berseberangan dengan komplotannya Abbas dan bersama-sama dengan sayap bersenjata Palestina lainnya berjuang membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis-Israel.
Seperti yang terjadi saat sebuah bom meledak di West Bank, Jum’at lalu (28/12), yang menewaskan sekurangnya dua tentara Zionis-Israel. Komandan Keamanan Hebron Samih As-Syafi yang berafiliasi kepada komplotannya Abbas menegaskan bahwa hal tersebut merupakan sebuah tindakan kriminal, bukan sebuah perjuangan.
Namun keterangan orangnya Abbas ini dibantah oleh Sayap Militer Fatah, dari Brigade Al-Aqsha, yang bersama-sama dengan HAMAS menyatakan bertanggungjawab terhadap aksi pemboman tersebut dan menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian kecil dari upaya membebaskan Tanah Palestina dari cengkeraman penjajahan kaum Zionis.
Aksi pemboman tersebut merupakan salah satu kerjasama perjuangan antara Brigade Al-Aqsha dari Fatah, Brigade Al-Qassam dari HAMAS, dan Brigade Al-Quds dari Jihad Islam. Ketiga sayap militer ini, juga sayap militer lain semisal dari PFLP dan sebagainya sepakat untuk terus menggempur penjajah Zionis-Israel sampai titik darah penghabisan, hingga penjajah ini keluar dari Tanah Palestina yang merupakan hak milik dari bangsa Palestina dan umat Islam dunia.
Bagaimana jika komplotannya Mahmud Abbas terus mendukung dan melayani kepentingan Zionis-Israel atas Palestina? Seorang mujahidin Palestina tidak menjawab pertanyaan ini dengan kata-kata, melainkan langsung membidik senjata AK-47nya dan menembaki foto Mahmud Abbas yang masih tersisa di Jalur Gaza hingga wajah Abbas terkoyak menjadi serpihan kecil-kecil. Ini terdapat dalam salah satu klip video yang beredar di Youtube. (Rizki/MNA/Youtube)